Capres 02 yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat memberikan pembekalan relawan Prabowo-Sandi di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, (22/11/2018). Dalam acara pembekalan relawan tersebut hadir sejumlah tokoh seperti, Amien Rais, Sihobul Imam, Djoko Santoso, Rachmawati, Fadli Zon, dan sejumlah tokoh lainnya. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Calon Presiden Nomor Urut 02, Prabowo Subianto tak menampik banyak isu negatif diarahkan kepadanya saat masa kampanye bergulir. Bahkan ada tuduhan bahwa dirinya adalah seorang zionis, pun sebagai Islam garis keras.

Selain itu, ada juga yang menyebut jika Prabowo tidak bisa menjadi imam salat. Semua tuduhan itu menurutnya hanya diciptakan untuk menjatuhkanya pada kontestasi Pilpres 2019.

“Ada upaya selalu mencari-cari kesalahan. Suatu saat saya dibilang Islam garis keras, tapi besoknya dibilang saya ini kurang Islam. Saya gak bisa jadi imam salat katanya,” ucap Prabowo saat acara Konfrensi Nasional Gerindra di SICC Sentul, Jawa Barat, Senin (17/12).

Meski demikian mantan Pangkostrad itu pun mengakui, bahwa selama ini dirinya memang tidak mau jadi imam karena merasa tidak pantas memimpin shalat. Sebab, banyak orang yang lebih ahli dan lebih tinggi ilmu agamanya ketimbang dia.

“Ya saya merasa tahu diri. Betul? Yang jadi imam ya harus orang yang lebih tinggi ilmunya. Betul? Saya tidak takut mengakui bahwa saya merasa tidak pantas saya menjadi imam salat,” kata Prabowo.

Dengan tegas Prabowo mengatakan is tidak ingin bersandiwara dan membohongi rakyat untuk urusan agama. Dia lebih memilih menyerahkan kepada ahlinya dan itu dianggapnya adalah lebih baik dari pada berpura-pura di depan rakyat.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid