Nelayan memindahkan ikan laut hasil tangkapan di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Kamis (25/10). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan hasil ekspor perikanan Indonesia menunjukkan peningkatan. Pada semester I-2018, ekspor produk perikanan tercatat sebanyak 510.050 ton. Angka tersebut, naik 7,21% dibanding periode yang sama 2017 yang tercatat 475.740 ton. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ikan tidak hanya baik untuk kesehatan, salah satu sumber protein hewani mengandung omega tiga dapat membantu meningkatkan kecerdasan pada anak, juga sangat bagus untuk kaum hawa dalam menjaga kecantikan dan mencegah penuaan dini.

“Banyak-banyaklah makan ikan, seperti belut juga, kandungan kolagennya tinggi, pada kulit ikan, kulit belut, kepala, sampai mata ikan,” kata Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB, Prof Hardinsyah di Kampus FPIK IPB, Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Kamis (15/11).

Menurut Hardinsyah, kolagen berfungsi membuat pembuluh darah elastis tidak mudah pecah dan karatan atau karena timbunan lemak yang menempel. “Jadi kalau mau awet muda makanlah ikan,” katanya.

Tidak hanya untuk kecantikan, ikan juga meningkatkan kecerdasan, karena kandungan gizi otak manusia 75 persen adalah air, kolesterol dan asam lemak, glukosa (karbohidrat), asam amino (protein), vitamin dan mineral. “Jadi jika anak suka konsumsi ikan jangan dilarang, karena ini baik untuk pertumbuhannya,” kata Pakar Gizi Masyarakat ini.

Hardinsyah juga mengungkapkan hasil penelitian di Amerika terhadap anak-anak. Ada tiga perlakuan yakni anak yang hanya diberi makan ikan, anak yang hanya mengkonsumsi daging, dan anak yang tidak mengkonsumsi ikan maupun daging.

“Anak yang konsumsi ikan dan daging sama-sama memiliki kemampuan pertumbuhannya bagus, tetapi anak yang mengkonsumsi ikan memiliki bulir darah yang bagus hemaglobinnya,” katanya.

Anak yang makan ikan memiliki kemampuan merespon cepat, dan konsetrasi tinggi. Sehingga mengkonsumsi ikan baik bagi pertumbuhan anak, sekaligus juga mencegah stunting.

Stunting atau gangguan pertumbuhan terjadi ketika anak mengalami kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama dan terus menerus. Sehingga anak mengalami pertumbuhan fisik yang tidak maksimal, lebih pendek dari tinggi anak rata-rata.

Tidak hanya berdampak pada fisik, tingkat kecerdasan anak stunting biasanya tidak lebih baik dari anak yang tidak mengalami stunting. “Ikan mengandung komponen protein terpenting, kolagen dan air, yang dibutuhkan oleh otak dan tubuh,” kata Hardinsyah.

Prof Hardinsyah salah satu pembicara dalam kegiatan talkshow Ayo Makan Ikan yang diselenggarakan oleh Himpunan Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Hadir juga ahli pengolahan pangan ikani, Departemen THP, Dr Wini Trilaksani, dan Direktur PAUD, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, M Hasbi.

Perwakilan HA IPB, Nelly Oswining Subekti menambahkan, talkshow Ayo Makan Ikan merupakan rangkaian dari agenda Fisheries and Marine Science Week (FMSW) 2018.

“FMSW ini merupakan praacara dari Festival Ikan Nusantara yang diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan,” katanya.

Nelly menambahkan, HA FPIK IPB ikut mendukung program pemerintah dalam meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat sekaligus mencegah dan menurunkan angka stunting.

“Kami ingin mengajak orang-orang untuk konsumsi ikan, karena ikan sangat bagus untuk anak-anak. Edukasi ini meningkatkan wawasan masyarakat, ikan tidak lagi amis, sumber protein lengkap,” kata Nelly.

Artikel ini ditulis oleh: