Jakarta, Aktual.com – Puasa Ramadan memiliki banyak rahasia indah yang dapat membuat kita bersyukur karena dapat menjalankannya. Dan salah satu dari rahasia-rahasianya tersebut yaitu dapat menentramkan hati dan pikiran kita. Demikian dikatakan Ustad Hasanudin Lc saat ditanya mengenai rahasia puasa.

“Sebagai Muslim sejati, kedatangan dan kehadiran bulan Ramadhan yang mulia pada tahun ini merupakan sesuatu yang amat membahagiakan kita. Betapa tidak, dengan menunaikan Ibadah Ramadhan, amat banyak keuntungan yang bisa kita peroleh, baik itu di dunia maupun di akhirat kelak,” ucap Ustad Hasanudin Lc kepada Aktual.com, Senin (20/6).

Dalam kitab Al Ibadah Fil Islam, Dr. Yusuf Qardhawi mengungkapkan ada lima rahasia puasa yang bisa kita rasakan yaitu,

1. Menguatkan Jiwa

Allah SWT berfirman,

أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَىٰ عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَىٰ سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَىٰ بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ

Artinya, “Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (Al-Jasiyah : 23)

Maksud dari ayat tersebut adalah dalam menjalani kehidupan seorang manusia harus selalu memerangi hawa nafsunya yang selalu menggoda di setiap saat. Karena apabila, hawa nafsu tersebut tak dapat dikendalikan, kita akan semakin terjerumus dalam kehidupan duniawi yang menggiurkan dan dapat menumbangkan kekuatan agama dalam diri kita. Namun terkadang dalam usaha memerangi hawa nafsu, jiwa kita akan mengalami kelelahan yang luar biasa.
Karena itulah, Allah memerintahkan kita untuk berpuasa agar kita dapat mengendalikan kembali hawa nafsu dan tak menuju jalan kesesatan. Selain itu, dengan berpuasa jiwa kita akan semakin kuat dan dapat memperoleh derajat yang tinggi layaknya malaikat yang suci. Dengan hati yang lebih kuat dan bersih, kita mampu membuatnya mengetuk dan membuka pintu-pintu langit hingga sehingga doa-doa kita dapat dikabulkan oleh Allah SWT.

2. Mendidik Kemauan

Puasa mendidik seseorang untuk memiliki kemauan yang sungguh-sungguh dalam kebaikan, meskipun untuk melaksanakan kebaikan itu terhalang oleh berbagai kendala. Puaa yang baik akan membuat seseorang terus mempertahankan keinginannya yang baik, meskipun peluang untuk menyimpang begitu besar.

Karena itu, Rasulullah SAW menyatakan “Puasa itu setengah dari kesabaran”. Dalam kaitan ini, maka puasa akan membuat kekuatan rohani seorang Muslim semakin prima. Karena kekuatan rohani yang prima akan membuat seseorang tidak akan lupa diri, meskipun telah mencapai keberhasilan atau kenikmatan duniawi yang sangat besar, dan kekuatan rohani juga akan membuat seorang Muslim tidak akan berputus asa meski penderitaan yang dialami sangat sulit.

3. Kesehatan Jasmani

Disamping memberikan kesehatan dan kekuatan rohani, puasa yang baik dan benar juga memberikan pengaruh positif berupa kesehatan jasmani. Hal ini tidak hanya dinyatakan oleh Rasulullah SAW, akan tetapi sudah dibuktikan oleh para dokter.

Mereka berkesimpulan bahwa pada saat-saat tertentu, perut memang harus diistirahatkan dari bekerja memproses makanan yang masuk sebagaimana juga mesin harus diistirahatkan, apalagi di dalam Islam, isi perut kita memang harus dibagi menjadi tiga yaitu sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk air, dan sepertiga untuk udara.

4. Mengenal Kenikmatan

Allah SWT berfirman,

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Artinya, “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.” (Ibrahim : 7)

Dalam hidup ini, sebenarnya sudah begitu banyak kenikmatan yang Allah SWT berikan kepada manusia. Tapi banyak pula yang tidak pandai mensyukurinya, dapat satu tidak terasa nikmat karena menginginkan dua, dapat dua tidak terasa nikmat karena menginginkan tiga dan terus begitu seterusnya. Padahal kalau manusia mau memperhatikan dan merenungi, apa yang diperoleh sebenarnya sudah sangat menyenangkan karena begitu banyak orang yang memperoleh sesuatu tidak lebih banyak atau tidak lebih mudah dari apa yang kita peroleh.

Bahkan parahnya saat nikmat Allah SWT tersebut datang, mereka mengucapkan Alhamdulillah kemudian justru menyayangkan mengapa mereka hanya mendapatkan nikmat sekian saja. Karena itulah dengan berpuasa Allah SWT ingin mendidik kita agar bisa lebih menghargai dan merenungi kenikmatan yang telah kita dapatkan. Bagaimana nikmatnya meneguk segelas air dan sebiji kurma setelah seharian menahan lapar dan dahaga merupakan sebuah pelajaran yang diharapkan dapat menyadarkan manusia untuk memahami betapa tingginya kenikmatan yang telah Allah. Padahal rasa syukur tersebut juga dapat membuat nikmat bertambah banyak, baik dari segi jumlah maupun segi rasanya.

5. Mengingat dan merasakan Penderitaan Orang Lain

Rahasia puasa yang terakhir adalah dapat membuat kita ingat dan merasakan bagaimana penderitaan yang dialami oleh orang lain, bagaimana rasanya mereka menahan lapar dan haus selama waktu yang belum dapat ditentukan karena terjerat dalam tali kemiskinan. Dengan mengingat dan merasakan penderitaan tersebut, maka rasa solidaritas kepada sesama kaum muslimin akan muncul. Karena itulah, sebelum bulan Ramadhan berakhir, kita diwajibkan untuk menunaikan ibadah zakat agar kita dapat memberikan solusi konkrit untuk meringankan penderitaan mereka. Zakat juga dapat menghilangkan kotoran-kotoran jiwa yang menimbulkan penyakit-penyakit hati seperti gila harta, kikir dan lainnya.

Allah SWT berfirman,

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Artinya, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (At-Taubah : 103)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan