Dalam rangka hari kesehatan dunia yang diperingati di bulan April, QNET, perusahaan direct selling global, ikut mencoba membantu membersihkan kali Jakarta dari sampah yang setiap hari mengalir di sungai di daerah Jakarta Kota, Jakarta, Sabtu (21/4). Kegiatan yang akan intensif dilakukan  dengan Dinas Lingkungan Hidup DKI ini adalah dalam rangka Staff Social Responsibility (SSR) QNET Indonesia, bertujuan untuk memberikan pemberian santuan alat-alat kesehatan (vitaminin, antisepcti,dll) untuk para pejuang kebersihan sungai di Jakarta yang dinilai rentan dengan kuman dan masalah kesehatan kulit. AKTUAL/HO

Bogor, Aktual.com – Pemerintah Kabupaten Bogor (Pemkab) Bogor mengeruk sampah seberat sekitar 200 ton yang menumpuk di Kali Baru, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

“Sebanyak 50 truk kita sediakan untuk angkut sampahnya. Satu truk itu bisa angkut empat ton. Artinya ada 200 ton sampah yang diangkut. Masih banyak tersisa, dibutuhkan 50 truk sampah lagi untuk angkut semua,” kata Kabid Pengolahan Sampah pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, Atis Tardiana di Bogor, Senin (29/4).

Pengerukan sampah di anak sungai Ciliwung ini, lanjut dia, bukan pertama kalinya. Beberapa bulan lalu pihaknya juga sempat mengeruk sampah di lokasi serupa menggunakan 30 truk.

Sampah yang menyumbat ini disebabkan jembatan yang ketinggiannya hampir sama dengan permukaan aliran sungai. Ia berharap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) segera membongkar jembatan tersebut.

Sementara itu, Kasi Penanganan Sampah pada DLH Kabupaten Bogor, Dyan Heru menyebutkan bahwa gaya hidup masyarakat Bogor belum sepenuhnya peduli terhadap lingkungan. Karena, mayoritas belum memiliki kemampuan memilah sampah sebelum membuangnya.

Ketika masyarakat sudah bisa memilah sampahnya mulai dari rumah tangga, menurutnya bukan hanya bisa memberikan keuntungan bagi lingkungan, melainkan juga keuntungan sebagai nilai ekonomis. Contohnya, masyarakat bisa menukarkannya ke bank sampah yang belakangan digaungkan oleh mayoritas daerah di Provinsi Jawa Barat.

Menurut pria yang akrab disapa Heru itu, di beberapa daerah bahkan sudah memberlakukan pembayaran listrik menggunakan sampah rumah tangga.

“Mudah-mudahan bisa mengubah kebiasaan masyarakat terhadap penanganan sampah,” kata Heru.

Gagapnya masyarakat dalam menanggulangi sampah bukan faktor tunggal membeludaknya sampah di Kabupaten Bogor. Heru mengatakan, DLH Kabupaten Bogor masih terkendala minimnya armada angkutan sampah.

Untuk melayani 5,8 juta jiwa, idealnya Pemkab Bogor memiliki 580 truk sampah. Kenyataannya, hingga kini DLH Kabupaten Bogor hanya memiliki sebanyak 156 truk sampah.

“Standarnya satu truk menangani 10 ribu jiwa,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: