Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, menyatakan rencana pembentukan poros ketiga dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 semakin sulit.

“Ya memang Pak Zulkifli Hasan katanya mau bentuk kelompok ketiga itu, tetapi kelihatannya makin sulit. Apalagi kalau Pak Prabowo betul-betul siap maju sebagai calon, pembentukan kelompok ketiga itu memang agak sulit,” kata Yusril di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (18/4).

Yusril mendatangi gedung KPK untuk menemani kliennya yakni mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Syafruddin Arsyad Temenggung yang diperiksa sebagai tersangka dalam kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

“Saya ikut pengalaman tahun 1999, pada waktu itu ada poros tengah. Itu memang mungkin digalang karena yang memilih kan MPR, kalau sekarang ini yang milih rakyat, bikin poros tengah itu tidak mudah mewujudkan,” ucap Yusril.

Yusril pun belum bisa memastikan ke mana arah koalisi partainya dalam Pilpres 2019 mendatang.

“Alternatifnya kami belum putuskan ke arah mana, tetapi kalau untuk dukung Pak Jokowi, PBB sudah mengatakan tidak. Kalau Pak Jokowi calon tunggal ya PBB dukung kotak kosong,” ungkap Yusril.

Sementara saat dikonfirmasi apakah partainya akan merapat ke Partai Gerindra, ia menyatakan bahwa sampai saat ini belum ada pembicaraan mengenai hal tersebut.

“Gerindra sampai hari ini belum ada pembicaraan apapun, walaupun banyak sekali wacana-wacana disebutkan, tetapi belum ada keputusan apapun yang kami ambil, kami hormati rekan-rekan yang mungkin sudah merasa lebih berhak menjadi pasangannya Pak Prabowo, saya tidak begitu ngotot atau apa, jadi saya biasa-biasa saja,” tuturnya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: