Mataram, Aktual.com – General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara Djarot mengatakan proyek pembangunan Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap Lombok Peaker 150 megawatt di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat akan menggunakan dana pinjaman dari Finlandia.

“Proyek itu didanai Finlandia, tapi kami belum tahu komposisinya berapa, nanti menunggu hasil kunjungan tim dari negara itu,” kata Djarot pada acara pertemuan PT PLN Wilayah NTB dengan berbagai pihak.

Selain menunggu kepastian pendanaan, kata dia, pihaknya juga sedang menunggu naskah resmi revisi Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Mataram.

Perda RTRW tersebut sebelumnya menjadi salah satu kendala dalam melaksanakan proses pembangunan karena lokasi pembangkit listrik tersebut masuk dalam kawasan ruang terbuka hijau.

Djarot mengatakan, revisi Perda RTRW Kota Mataram sudah disetujui oleh anggota DPRD Kota Mataram.

“Masalah perda sudah bisa dikatakan selesai. Tinggal kami melangkah ke proses permohonan izin lingkungan,” ujarnya.

Ia berharap seluruh proses perizinan bisa rampung secepatnya sehingga proses pembangunan pembangkit listrik bisa dilaksanakan mulai Juni 2017.

PLTGU Lombok Peaker 150 MW yang akan dibangun di Bagek Kembar, Kecamatan Sekarbela ditargetkan beroperasi pada 2018, sehingga sistem kelistrikan Lombok bisa surplus energi listrik dalam jumlah mencukupi.

“Kalau persyaratan tidak bisa rampung sesuai harapan, proses pembangunan bisa lewat jadwal. Tapi mudahan semua berjalan bagus,” ucap Djarot.

Ketua DPRD Kota Mataram H Didi Sumardi mengatakan, Pemerintah Kota Mataram tidak ada niat menghambat proses pembangunan PLTGU Lombok Peaker.

“Kami bersama jajaran Pemerintah Kota Mataram sama sekali tidak ada niat menghambat proses pembangunan PLTGU itu, kalaupun saat ini belum terlaksana, itu karena masih menunggu proses pengesahan Perda RTRW,” katanya.

Pembangunan PLTGU Lombok Peaker itu merupakan bagian dari proyek kelistrikan sebesar 500 megawatt (MW) di seluruh wilayah NTB hingga 2018.

Proyek pembangunan pembangkit listrik sebesar 500 MW juga merupakan bagian dari proyek kelistrikan nasional sebesar 35.000 MW yang sudah diluncurkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo.

Proyek di bidang kelistrikan tersebut merupakan salah satu program unggulan pemerintah dalam rangka mencapai salah satu sasaran Nawa Cita, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis khususnya kedaulatan energi. (ant)

Artikel ini ditulis oleh: