Brazil's ambassador to the WTO, Roberto Azevedo, gestures during a press confrence following his earing on his bid to become the new World Trade Organization (WTO) director general on January 31, 2013 at the World Trade Organization (WTO) headquarters in Geneva. WTO is interviewing nine candidates to replace Pascal Lamy as director general. The WTO's 158 member countries is to make its decision known by May 31. AFP PHOTO / FABRICE COFFRINI (Photo credit should read FABRICE COFFRINI/AFP/Getty Images)

Rio de Janeiro, Aktual.com – Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Roberto Azevedo, memperingatkan potensi “efek domino” dari usulan tarif AS pada baja dan aluminium.

Azevedo, yang berada di Brazil untuk menghadiri Forum Ekonomi Dunia (WEF) mendatang untuk Amerika Latin, mengatakan “eskalasi ini, yang saya katakan memiliki efek domino, adalah eskalasi yang sulit dibalikkan.” “Begitu Anda memasuki jalan pembalasan timbal balik, Anda tahu kapan dimulai, Anda tahu bagaimana hal itu dimulai, tapi Anda tidak tahu bagaimana atau kapan Anda bisa menghentikan prosesnya,” kata Azevedo kepada wartawan, seperti diberitakan Xinhua, Selasa (13/3).

Ketua WTO kelahiran Brazil itu bertemu dengan Presiden Brazil Michel Temer di Brasilia untuk membahas keputusan AS menerapkan tarif yang tinggi pada impor baja dan aluminium.

Presiden AS Donald Trump pekan lalu secara resmi menandatangani pernyataan publik untuk mengenakan tarif 25 persen bagi baja impor dan tarif 10 persen untuk aluminium, menyebabkan perbedaan pendapat di antara kelompok bisnis dan mitra dagang di seluruh dunia.

Brazil, pengekspor baja terbesar kedua ke Amerika Serikat, bergabung dalam demonstrasi menentang tindakan proteksionis.

Pengumuman “sepihak” seperti yang dilakukan Trump cenderung memicu tindakan balasan, kata Azevedo.

“Proses aksi dan reaksi ini kadang-kadang menyebabkan perang dagang yang tidak diminati siapapun, dimana hanya ada yang kalah, karena tidak ada pemenang dalam perang dagang,” dia mengingatkan.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: