Lembaran uang palsu di Bareskrim, gedung KKP, Jakarta, Kamis (7/12/2017). Bareskrim ungkap jaringan pembuat uang plasu dengan barang bukti 1.500 lembar pecahan Rp 100 ribu. Pelaku merupakan Residivis uang Palsu yang tidak hanya memalsukan uang, namun juga Materai dan Surat Kendaraan. AKTUAL/Tino Oktaviano

Palangka Raya, Aktual.com – Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Sugianor mengimbau masyarakat setempat mewaspadai peredaran uang palsu.

“Masyarakat harus semakin waspada karena modus pemalsuan uang yang biasanya marak terjadi di waktu-waktu meningkatnya kesibukan masyarakat melakukan transaksi jual beli,” kata Sugianor di Palangka Raya, Kamis (24/5).

Terlebih lagi, lanjut dia, sekarang telah memasuki bulan Ramadhan dan semakin mendekati lebaran sehingga tingkat peredaran uang semakin meningkat.

Selain itu juga karena semakin bermunculan tempat dan jasa-jasa penukaran uang tidak resmi yang mana saat seperti itu modus pemalsuan uang lebih marak dilakukan.

“Kita harus bisa membedakan karakteristik uang asli dan palsu dengan melakukan 3D. Khusus masyarakat yang membutuhkan jasa penukaran uang pecahan sebaiknya dilakukan di tempat resmi seperti bank,” katanya.