Aktivis anti tambang menggambar mural saat peringatan Hari Anti Tambang di View Tower Bengkulu, Senin (29/5). Dalam peringatan tersebut kelompok aktivis lingkungan dan kelompok masyarakat terdampak tambang meminta agar semua elemen baik pemerintahan, masyarakat serta lembaga keagamaan untuk dapat berperan aktif terhadap urusan tambang, krisis ekologis serta bencana ekologis. ANTARA FOTO/David Muharmansyah/foc/17.

Jakarta, Aktual.com – Masyarakat Pulau Wetar mempertanyakan komitmen perusahaan tambang asal Australia, Finders Resources Limited untuk memenuhi kesepakatan sosial di wilayah tambang Pulau Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya.

Tokoh pertambangan Maluku Gerry Mbatemooy mengatakan Finders Resources Limited belum memenuhi janji pengembangan komunitas di wilayah operasi pertambangan Pulau Wetar.

Beberapa janji tersebut contohnya adalah tidak menjalankan kesepakatan atas lahan kompensasi, pembangunan gereja dan komitmen lainnya.

“Ada komitmen yang terkait dengan tanggungjawab sosial ke masyarakat tidak dipenuhi oleh Finder di wilayah operasinya. Kami minta ini dipenuhi,” ujarnya, Senin (19/2).

Menurut Gerry, masyarakat sekitar pertambangan Finders telah mengambil tindakan atas komitmen yang belum ditepati, salah satu adalah tidak bisa masuk ke wilayah proyek Meron untuk akses lahan di daerah Kali Kuning.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid