Jambi, Aktual.com – Warga Kota Jambi semarakan malam Tahun Baru Islam 1437 Hijriah dengan menggelar pawai obor di tengah kota.

Salah seorang warga, Aryadi mengatakan pawai itu merupakan salah satu tradisi masyarakat Jambi dan rutin digelar menyambut Tahun Baru Islam. “Masyarakat riang dengan pergelaran pawai ini,” kata dia, Selasa (13/10) malam.

Aryadi mengatakan, pawai obor ini memang tradisi yang sarat makna. Banyak warga yang tinggal di sekitar masjid Kota Jambi sudah mulai bersiap menggelar pawai obor usai shalat Isya. Pawai obor didominasi remaja dan anak-anak.

Pawai obor terlihat digelar oleh warga mulai dari Kelurahan Sipin, Lebak Bandung dan TAC dan wilayah-wilayah lain dalam Kota Jambi. Orang tua, remaja dan anak-anak membawa satu buah obor yang terbuat dari bambu yang diisi dengan minyak tanah.

Sembari berjalan menuju tempat pemberhentian terakhir, para peserta pawai juga mengumandangkan shalawatt nabi dan ada pula peserta menunjukkan keahlian bermain api. Pawai keliling Kota Jambi ini juga dikawal kepolisian setempat yang mengatur lalu lintas.

“Semua umat Islam tentu merayakan tahun baru ini, memanjatkan doa dan mendekatkan diri kepada Tuhan,” kata warga Kota Baru, Junaidi.

Pawai obor bukan hanya di Kota Jambi, melainkan di kabupaten juga dilakukan dalam merayakan pergantian tahun itu.

Di Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muarojambi misalnya, warga juga terlihat beramai-ramai turun ke jalan raya dengan membawa obor dan kompangan dalam memeriahkan tahun baru islam yang jatuh pada tanggal 14 Oktober 2015 itu.

“Ini kegiatan rutin, momen ini di samping ajang silaturahmi sesama warga, juga sebagai media mempertahankan tradisi umat Islam. Sebab perayaan Tahun Baru Islam lebih jauh sedikit peminatnya dari pada merayakan tahun baru nasional,” kata warga Nes Jaluko, Aziz.

Aziz berpendapat, perayaan pawai obor berikut kompangan dan tausiah harus dipertahankan dalam setiap perayaan menyambut Tahun Baru Islam.

Artikel ini ditulis oleh: