Jakarta, Aktual.com — Komisi Yudisial diusulkan membentuk tim independen dalam membuka kembali kasus dugaan bisnis hakim agung dengan pengacara. Usulan itu, disampaikan Ketua Umum Badan Koordinasi Nasional (Bakornas), Gerakan Antinarkoba (GMDM).

“Perlu dibentuk tim independen untuk mengatasi masalah kolusi bandar narkoba dengan penegak hukum,” ujar Jeffrey, kepada wartawan, Senin (6/7).

Bisnis keluarga enam hakim agung berupa rumah sakit tercium tidak lama usai perkara PK kasus gembong narkoba yang juga pemilik pabrik ekstasi Hengky Gunawan dikeluarkan MA.

Dalam putusan PK yang diketok palu pada Agustus 2011 itu majelis hakim yang beranggotakan hakim agung Imron Anwari, Ahmad Yamanie dan Nyak Pha mengubah hukuman Hanky Gunawan dari hukuman mati menjadi 15 tahun penjara.

Bisnis yang dikelola berupa rumah sakit yang terletak di daerah Cikampek, Jawa Barat. Hasil penyelidikan Komisi Yudisial menunjukkan bahwa bisnis rumah sakit oleh enam keluarga hakim agung itu melibatkan seorang pengacara berinisial SHS.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby