Jakarta, Aktual.com — Merujuk terhadap bahasa dan ayat Al Quran, surat An Nisa ayat ke-34, peran Muslimah di dalam rumah tangga dan juga media dakwah, seorang istri solehah harus tetap pada koridor agama. Muslimah juga harus bisa menjaga kehormatan dirinya baik bersama suami, terlebih saat wanita berada di luar.

K.H. Taufiqurrahman SQ atau akrab dipanggil Ustad Pantun ini mengatakan, bahwa peran Muslimah ketika bekerja di luar tidak boleh melupakan tugasnya.  Untuk menjaga kehormatannya, perempuan Muslim harus dalam koridor yang diamanatkan oleh suaminya.

Ustad Pantun memberikan dua contoh istri Rasulullah SAW. Yaitu, Siti Aisyah, dimana dikenal dari sisi intelektualnya karena banyak menghafal 60.000 Hadis Nabi berdasarkan sanad-nya.

Kemudian, juga menelisik figur Siti Khadijah, sebagai seorang wanita karier, dimana usaha bisnisnya hingga ke Negeri Syam. Namun, keduanya tetap bisa berperan sebagai istri yang solehah.

Idzaa shollatil marratu khamsaha, wa shammats syahroha, wa athoat zawjaha, wa hafidzat farjaha dakhalatil jannah. ”

Yang artinya, “salat lima waktu tetap dijaga, puasa Ramadan di saat tidak ada uzur tetap dilaksanakan, tetap berbakti kepada suami, dan menjaga kehormatan dirinya terlebih kehormatan rumah tangga untuk suaminya maka pasti Surga tempat kembalinya.”

“Kalau kata bahasa pantun ‘mengayun sampan sampai ke Filipina, anak bayi pakai gurita, izinkan abang mencari uang kemana-mana asalkan hati tetap saling cinta,” kata Ustad Pantun kepada Aktual.com, di Jakarta, baru-baru ini.

Ustad Pantun kembali menuturkan, bahwa seorang istri harus pandai menjaga kehormatan dirinya ketika diberi kepercayaan oleh suami.

“Bagaimana cara membelah nanas kalu bukan dibelah dua, suami mana yang tak panas liat istri sama laki-laki lain jalan berdua,” kata Ustad Pantun memberikan kiasan peribahasa.

Artikel ini ditulis oleh: