Karangasem, Aktual.com – Gunung Agung telah erupsi pada Selasa lalu 21 November 2017. Tipe letusan freatik itu dibarengi dengan kepulan asap kelabu yang membumbung setinggi 700 meter. Bersamaan dengan letusan akibat uap air menyentuh magma itu, abu vulkanik ikut dimuntahkan gunung setinggi 3.142 mdpl. Warga di beberapa titik di Kabupaten Karangasem sempat merasakan hujan abu yangdi muntahkan Gunung Agung.

Usai meletus pada Selasa lalu, batuan di puncak kawah‎ Gunung Agung di beberapa titik berubah menjadi warna merah. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana. Menurutnya, dari hasil pantauan lembaganya menggunakan drone, memang terpantau batuan di kawah Gunung Agung seperti berwarna merah.

“‎Yang (berwarna) merah ini sangat menarik. Teman-teman volcanologist di luar negeri juga tanya ke saya, ini apa,” ujar Devy, Jumat (24/11). Sayangnya, kata Devy, resolusi gambar hasil tangkapan kamera drone tak cukup besar untuk dianilisis.‎ Sekilas, Devy menyebut hal itu mirip dengan batuan yang teroksidasi.

“Kita belum tahu pasti itu apa, karena resolusi gambar tidak cukup baik. Tapi kita belum bisa pastikan. Teman-teman Tim Tanggap Darurat PVMBG sedang meneliti ini juga. Jadi mohon maaf belum bisa memastikan,” ujarnya.

Laporan: Bobby Andalan

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby