Dalam aksinya BEM UI menolak keputusan Menko Maritim Luhut BinsaR Panjaitan yang melanjutkan proyek reklamasi di pulau G.

Jakarta, Aktual.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM-UI) menyebut logika pemerintah terbolak-balik pada kasus proyek reklamasi di pantai utara teluk Jakarta. Hal ini dikatakan usai sejumlah perwakilan BEM UI bertemu dengan Menko Luhut kemarin.

Ketua Bem-UI, Arya Ardiansyah, melihat proyek itu terlalu dipaksakan hingga masyarakat yang terdampak tidak pernah dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian tentunya dari keputusan itu banyak hal yang merugikan masyarakat.

“Belum ada dialog yang komprehensif dan komunikasi yang terbagun hanya satu arah. Tidak pernah melibatkan masyarakat yang terdampak,” kata Arya di Kantor Kementerian ESDM pada Selasa (13/9) malam.

Kemudian, kejanggalan dan kesewenangan yang ditunjukkan pemerintah dengan melanjutkan pembangunan reklamasi bertentangan dengan pengadilan PTUN.

Di sisi lain, janji pemerintah untuk memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak berupa peralatan nelayan hanyalah upaya ‘menghibur’, karena peralatan tersebut akan sia-sia jika pada akhirnya masyarakat terusir dari pemukiman.

“Mereka juga menyampaikan logika sesat yakni karena nelayan melautnya jauh, maka dianggap tidak mengganggu jika dilakukan reklamasi. Padahal reklamasi itu yang membuat nelayan semakin jauh melaut. Kesesatan berikutnya yakni perairan sudah tercemar, maka anggapan mereka tak apa dilakukan reklamasi, sekan menjadi pembenaran, padahal belum ada upaya pemprov untuk melakukan rehabilitasi,” tandasnya.

 

*Dadang

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta