OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Yogyakarta, Aktual.Com – United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) Jakarta berkesempatan memamerkan batik bermotif relief candi sebagai situs warisan dunia pada pameran bertajuk “Crossroad of Cultures: Bamiyan and Borobudur”, dimana batik tersebut terkait dengan warisan budaya UNESCO yakni Candi Borobudur di Indonesia dan Lembah Bamiyan di Afganistan. Pameran berlangsung pada 10 hingga 15 Januari 2017 atrium Galeria Mal Yogyakarta.

Indonesia sendiri memiliki empat situs budaya dan empat situs alam yang masuk dalam daftar warisan dunia. Pada pameran itu, pembatik memamerkan ketrampilannya dengan menorehkan malam (tinta batik) pada kain batik memakai canting.

Adapun batik yang dipertunjukan diantaranya bermotif relief dekoratif Candi Borobudur, Pawon, dan Mendut produksi oleh perajin. Juga ada motif relief yang berupa gambar gajah. Para perajin yang ikut pameran adalah perajin binaan UNESCO yang ada di sekitar candi.

Adapun batik-batik tulis produksi perajin telah mereka bawa ke sejumlah pameran dan galeri. Harganya paling murah Rp 400 ribu per kain. Produksi batik tulis memakan waktu yang lama dan prosesnya lebih rumit ketimbang batik cap. Kelompok Rumah Batik Borobudur per bulan hanya menghasikan dua kain.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs