Jakarta, Aktual.co —Underpass di Jalan Suprapto menuju Jalan Senen Raya atau Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat pagi tadi pukul 07.00Wib dilaporkan amblas. 
Belum diketahui penyebabnya amblasnya jalan yang membuat munculnya lubang selebar satu meter dengan kedalaman 10-30 centimeter. Akibat amblasnya jalan, arus lalu lintas jadi tersendat. Lantaran sejumlah kendaraan mobil dan motor terpaksa harus mengantri untuk melintasi jalur yang bisa dilewati.
Dari keterangan sejumlah pengguna kendaraan yang biasa melalui jalur ini, ternyata kerusakan di underpass Jalan Suprapto sebenarnya sudah berlangsung lama. Dengan banyaknya lubang-lubang, sampai peristiwa amblasnya jalan pagi tadi.  
Sugiman (35), salah seorang pengendara mobil yang tengah menuju ke bilangan Kebun Sirih, Jakarta Pusat, mengaku terpaksa melalui jalan meski terjebak macet, karena tidak ada pilihan lain. “Sampai siang ini masih macet, saya terlambat satu jam ke kantor. Terpaksa ngantri lewat jalur sebelahnya yang belum ambles,” kata Sugiman, saat dihubungi di Jakarta, Selasa (3/2).
Di lokasi saat ini dilaporkan sudah ada enam petugas dari polsek setempat yang mengatur lalu lintas. 
Sebelumnya, Dinas Bina Marga DKI sudah menyebutkan dalam dua tahun terakhir, jumlah titik jalan berlubang di DKI Jakarta semakin bertambah banyak. Mereka mencatat ada 197 titik jalan yang rusak. 
Gubernur DKI Jakarta Basuki Thajaja Purnama (Ahok) pun mengakui, pihaknya memang tidak banyak melakukan perbaikan jalan di dua tahun terakhir. “Terus terang satu dua tahun itu banyak gak dikerjain,” kata Ahok di Balai Kota DKI, (28/1).
Ada beberapa alasan yang menghambat upaya perbaikan jalan. 
Di antaranya terkait status jalan nasional dan jalan provinsi. Misal untuk Jalan Daan Mogot yang merupakan jalan nasional. Kata Ahok, perlu ada pembagian yang jelas, mana jalan nasional dan mana jalan provinsi. Sehingga dalam perbaikannya juga jelas yang menangani. Karena kejelasan itu terkait dengan anggaran.
“Jadi lebih baik dibagi saja (kewenangannya) langsung. Jadi kita mesti jelas kalau dia (pemerintah pusat) duitnya enggak cukup, lebih baik pakai uangnya untuk provinsi lain saja atau dia pakai enggak usah merata. Lebih baik jalan dijaga setahun. Kalau tidak bisa yang lain kami yang kerjakan,” ujar dia.
Adapun penyebab lain minimnya perbaikan jalan dilakukan pemprov DKI, kata Ahok, lantaran banyak oknum Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang ‘menilep’ anggaran perbaikan jalan. “Makanya sudah dicopot-copotin (pejabat). Ada yang sampai kasus kan. Dia lapor sudah dikerjain (perbaikan jalan), padahal enggak, ya kita enggak mau bayar,” ucap dia kesal.
Namun, pasca disahkannya APBD tahun ini, Ahok optimis perbaikan jalan berlubang akan selesai dalam dua tahun. “Yang penting yang hot-mix itu di LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) dia tambah. Sekarang ada 20 lebih AMP‎ (Asphalt Mixing Plant), cuma dia masukin 6. Satu dua tahun ini pasti bisa,” ucap dia.

Artikel ini ditulis oleh: