Ankara, Aktual.com – Turki kembali mempekerjakan lebih dari 1.800 pegawai sipil yang dipecat setelah kudeta yang gagal pada 2016, karena mereka tidak memiliki hubungan dengan jaringan seorang ulama yang dituduh mendalangi kudeta.

Jaksa ketika itu mengatakan mereka akan meninjau kasus-kasus hukum terhadap lebih dari 11.000 orang yang dituduh menggunakan aplikasi berbagi pesan ByLock, menemukan bahwa beberapa tersangka telah menggunakannya secara tidak sengaja setelah terhubung dengan aplikasi lain.

Turki melarang ByLock pascaupaya kudeta, mengatakan bahwa pengikut ulama Fethullah Gulen yang berbasis di Amerika Serikat menggunakannya untuk berkomunikasi pada malam 15 Juli 2016, ketika tentara yang membangkang mengomandoi tank dan pesawat tempur untuk menyerang parlemen, menewaskan lebih dari 240 orang .

Gulen membantah tuduhan tersebut dan mengecam kudeta tersebut. Dalam sebuah dekrit di Official Gazette, pemerintah mengkonfirmasikan bahwa pihaknya telah mempekerjakan kembali 1.823 orang ke tugas negara, walaupun tidak memberikan alasan mengapa mereka telah dipecat atau dipekerjakan kembali.

Anadolu mengatakan keputusan tersebut dibuat setelah pihak berwenang menemukan “tidak ada keanggotaan, kontak atau tautan” ke jaringan Gulen.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara