Pengamat Ekonomi Energi UGM dan Mantan Tim Anti Mafia Migas Fahmi Radhi saat mejadi pembicara dalam diskusi polemik bertema 'Geger Arcandra & Nasib Sektor ESDM' di Jakarta, Sabtu (20/8). Diskusi tersebut membahas mengenai nasib sektor ESDM pasca diberhentikannya Archandra Tahar dari Menteri ESDM. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Mantan Tim Reformasi dan Tata Kelola Migas, sekaligus Pengamat Ekonomi dan Energi dari UGM, Fahmy Radhi menyarankan agar Presiden Jokowi menggunakan hak prerogatifnya dan segera menunjuk menteri ESDM defenitif.

Dia mengkhawatirkan akan terjadi penyimpangan wewenang jika kursi menteri ESDM berlama-lama dijabat oleh Plt. Apa lagi ESDM merupakan kementerian strategis sehingga banyak hal-hal penting yang harus diputus oleh menteri defenitif.

“Mestinya Presiden Jokowi segera memutuskan, karena banyak hal-hal strategis yang memang harus diputuskan oleh menteri definitif,” kata Fahmy Radhi kepada Aktual.com, Rabu (5/10).

Namun dia mengamati Presiden Jokowi berada dalam ‘tekanan’ lantaran tarik menarik kepentingan atau pengaruh terhadap posisi menteri terjadi begitu sengit. Padahal tegasnya, Jokowi harus menyadari bahwa semakin lama ‘kekosongan menteri’ maka semakin tidak kondusif.

“Saya melihat, dengan mundurnya ini disebabkan tarik menarik pihak berkepentingan. Jadi harus secepatnya, mestinya akhir minggu ini sudah dilantik. Mestinya jokowi harus sadar, ini tidak kondusif. Jadi harus segera diputuskan,” tuturnya.

Adapun kriteria Menteri ESDM yang layak menurutnya yaitu harus berlatarbelakang profesional dan tidak terikat afiliasi kepada pihak manapun. Sehingga menteri yang terpilih berani mengambil keputusan tanpa intervensi dan pengaruh dari segelintir pihak yang berkepentingan.

(Dadangsah)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Eka