Donald Trump Menangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat. (ilustrasi/aktual.com)
Donald Trump Menangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) yang baru dari Partai Republik dinilai tidak akan bersikap kontroversial seperti yang ditunjunjukannya pada masa kampanye kemarin, terlebih soal pelarangan terhadap umat Islam yang masuk ke negara Adidaya tersebut.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, di Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (10/11).

Ia menilai dalam dinamika pemilihan (masa kampanye) kemarin, wajar melakukan upaya eksploitir semua isu sesnsitif dan konservatif agar terpilih dalam pemilihan presiden, dan itu yang dilakukan Trump.

“Perlu diingat, Donald Trump merupakan seorang pengusaha, saya ingat dalam situasi kontroversialnya Presiden Erdogan terpaksa meresmikan Trump Tower di Istambul, dan hampir semua negara- negara Timur Tengah ada Trump Towernya,” kata Fahri.

“Sehingga dia akan bersikap pragmatis karena dia punya mitra dagang di Timur Tengah yang sangat banyak,” tambah dia.

Oleh karena itu, sambung politikus PKS ini, Trump akan sangat sulit bersikap keras dengan melarang umat Islam masuk ke negara yang dipimpinnya itu.

“Bahkan kalau tetap dilakukan, maka Trump-Trump Tower yang ada di dunia akan menjadi target demonstrasi yang memprotes presiden Amerika, jadi tidak lagi datang ke kedutaan untuk protes,” tandas dia.

Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang
Editor: Arbie Marwan