Yuan

Jakarta, Aktual.com – Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump memicu amarah China setelah menerima telepon dan ucapan selamat dari pemimpin Taiwan. Dia juga sempat mempertanyakan kebijakan “satu China”. Amerika Serikat selama ini menerima sikap China dan mengakui Taiwan adalah bagian dari negara China daratan.

Pada masa kampanye menjelang pemilu presiden, Trump juga pernah menyebut China sebagai memanipulator mata uang untuk memperkuat ekspor. Mengenai hal tersebut, dalam wawancara dengan Wall Street Journal, dia mengatakan bahwa dirinya tidak akan segera memutuskan kebijakan.

“Saya akan berbicara dengan mereka terlebih dahulu,” kata Trump.

“Jelas mereka adalah memanipulator mata uang. Tapi saya tidak akan melakukan hal itu (menjatuhkan sanksi),” kata dia.

“Mereka menurunkan mata uang mereka dengan sengaja. Akibatnya, perusahaan kami tidak bisa bersaing dengan sehat karena mata uang Amerika Serikat terlalu kuat. Itu membunuh kami,” kata “Wall Street Journal” mengutip Trump, Sabtu (14/1).

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka