Suasana museum Bursa Efek Indoneaia (BEI) di Jakarta, Kamis (26/4). Kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang masih akan berlangsung hingga tahun depan serta imbal hasil surat utang AS yang menembus level psikologis menyebabkan pasar saham Asia meriang sepekan ini. IHSG turun 2,81% ke 5.909. IHSG menggenapi penurunan sepekan atau lima hari perdagangan berturut-turut. Kamis (26/4), Dalam lima hari penurunan, IHSG merosot 7,03%. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di jalur hijau, setelah siang ini bertambah 19,73 poin atau 0,35% ke posisi 5.881, pukul 12:00 WIB.

Pada pra pembukaan, IHSG menguat ke 5.868,871. Indeks LQ45 juga naik ke 921,825.

Sebanyak 209 saham menguat, berbanding 138 yang turun. Sedangkan 117 saham lainnya bergeming.

Pada sesi pertama, 6,28 miliar saham diperdagangkan, dengan nilai transaksi Rp 3,75 triliun.

Investor saing masih lebih banyak melakukan penjualan dengan net sell di pasar reguler Rp 97 miliar dan di pasar keseluruhan Rp 164,7 miliar.

Tujuh dari sepuluh sektor menopang IHSG, dipimpin oleh sektor pertambangan yang naik sampai 1,98% dan infrastruktur 1,19%. Sedangkan grup saham yang turun antara lain perdagangan, barang konsumer, dan industri dasar.

Top gainers LQ45 siang ini antara lain PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang melompat 5,13% menjadi Rp 2.970, PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) sebesar 4,22%, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebesar 3,69% menjadi Rp 1.825.

Sedangkan saham yang mengalami penurunan sampai siang ini antara lain PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) yang merosot 3,45% menjadi Rp 560, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sebesar 1,38% menjadi Rp 1.790, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar 1,35% menjadi Rp 7.325 per saham.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan