Y/4vDhhqtmNy4Pr+MDHVcImzGleDrqfPhr8tu00EGBUHm1xLgsXo70aYFKfNJjq7ocsuNLMCbRW9pkiEwAF77RebT2sLdhd5n+dUY6QPqX/HcAgXfWJgVeHI1kkQYb5RuzZ5Vrp95Pq1QCrS1ks6PusqE3zWV/ijkJwtgJ9n6URXFzR8K36HUIssdeAsMBTbxnFSz+7Psu1lmJx7iO2+lhUwZ+qSi/Z0

Jakarta, Aktual.com – Seiring dengan tren digitalisasi yang terus meningkat, mestinya bisa dimanfaatkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk terus menggenjot Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Namun sayangnya, target PNBP Kementerian yang dikomandoi Rudiantara ini malah menurunkan targetkan dalam Rancangan APBN 2017 sebesar sekitar 6,4 persen. Hal ini disayangkan oleh Badan Anggaran (Banggar) DPR.

Menurut Anggota Banggar DPR dari Fraksi PKS, Sukamta, saat ini tren komunikasi semakin besar, sehingga sangat memungkinkan omzet perusahaan operator semakin besar.

“Pemilik telepon seluler dan nomor Sim Card semakin banyak dan luar biasa. Tapi aneh kalau tahun depan Kemenkominfo malah menurunkan target PNBP-nya,” ujar Sukamta dalam Raker dengan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan dengan beberapa K/L, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (5/9).

Bahkan dengan tren seperti saat ini, kata dia, ke depannya sektor telekomunikasi akan mengalahkan sektor-sektor lain, termasuk sektor pertambangan dalam hal PNBP-nya.

“Tapi kalau malah diturunkan ada apa ini? Makanya, saya harap BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) perlu melakukan audit lalu lintas komunikasi kita. Bagaimana selama ini negara mengontrolnya? Saya berharap ada audit,” tandas dia.

Mungkin, ujarnya, perlu ada semacam alat ukur atau meteran agar secara otomatis bisa mengukur seberapa banyak lalulintas telekonunikasi nasional.

“Sehingga dapat terpantau dengan jelas traffic-nya. Sehingga PNBP-nya pun bisa otomatis naik, bukannya malah diturunkan,” tandas dia.

PNBP Kemenkominfo dalam RAPBN 2017 malah ditargetkan sebesar Rp15,7 triliun angka menurun dari PNBP di APBNP 2016 ini yang mencapai Rp16,57 triliun.

Menurutnya, tahun ini PNBP-nya naik 4,9 persen naik. Tapi di 2017 malah turun sebesar 6,4 persen. Padahal, kata dia, tak ada sesuatu yang betul-betul menjadi penghambat.

“Tapi kenapa malah menurun targetnya? Ini tak bisa diterima. Justru harusnya ada peningkatan (PNBP),” cetusnya.

PNBP dalam RAPBN 2017 sendiri ditargetkan sebesar Rp240,4 triliun. Penerimaan bersumber dari Pendapatan Laba Bagian BUMN sebesar Rp38 triliun, Pendapatan SDA Rp80,3 trilium, Pendapatan BLU Rp37,3 triliun, dan PNBP Lainnya Rp84,4 triliun.

Bila dibandingkan dengan APBNP 2016, memang target ini lebih kecil. Target PNBP dalam APBNP 2016 sebesar Rp245,1 triliun. Terdiri dari Pendapatan Laba Bagian BUMN ditargetkan sebesar Rp34,2 triliun, Pendapatan SDA Rp90,5 triliun, Pendapatan BLU Rp36,3 triliun, dan PNBP Lainnya Rp84,1 triliun.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan