‘Tolak Drilling Ekplorasi Di Garut, Demonstran Dibenturkan Dengan Karyawan Perusahaan’

Garut, Aktual.com – Puluhan demonstran yang terdiri dari Gerakan mahasiswa pemuda Indonesia (GMPI) dan Aliansi Perjuangan Rakyat Garut, melakukan aksi unjuk rasa di Terminal Toblong Padaawas, Garut, Jawa Barat, Jum’at, (10/11).

Aksi unjuk rasa yang digelar untuk menolak rencana Driling ekplorasi yang dilakukan oleh PT. Star Energy Geothermal Garut, pada 2018 mendatang serta untuk meminta kembali hak warga untuk menggunakan air dari pegunungan.

Namun yang sangat disesalkan, aksi unjuk rasa yang diharapkan berjalan dengan baik dan kondusif, justru dikotori dengan adanya mobilisasi massa untuk mengintimidasi. Disinyalir, sejumlah massa tersebut adalah karyawan PT. Star Energy Geothermal Garut, yang sengaja dikerahkan sebagai massa tandingan.

Alih-alih untuk menjaga keamanan, akhirnya pihak kepolisian memfasilitasi massa aksi untuk beraudiensi dengan pihak PT. Star Energy yang diwakili oleh Maraden, selaku Manager Humas PT. Star Energy Geothermal Garut serta didampingi oleh sejumlah tokoh dan pejabat desa.

Dalam proses audiensi, demonstran diwakili oleh Koordinator massa aksi, Nyanyang Solehadin menyampaikan sejumlah poin yang menjadi aspirasi warga dan mahasiswa sebagai putra daerah.

Ironisnya, sepanjang audiensi yang dilakukan, massa aksi tidak sama sekali mendapat tanggapan dari pihak PT. Star Energy. Untuk itu, Nyanyang berencana akan menindalanjuti hal ini dengan melakukan aksi unjuk rasa di Jakarta guna menyampaikan aspirasi secara langsung serta melaporkan tindakan perusakan lingkungan yang dilakukan oleh PT. Star Energy pada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Kementerian Lingkungan Hidup.

Berikut cuplikannya:

Reporter: Wanoto