Anjing pelacak K-9 dari Polda Jawa Barat di kerahkan untuk menyisir reruntuhan bangunan rumah akibat banjir bandang di Kampung Bojong Sudika, Cimacan, Garut, Jawa Barat, Jumat (23/9). Hingga saat ini tercatat 23 warga yang hilang akibat kejadian banjir bandang yang menimpa Kota Garut Jawa Barat. Aktual/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Tim pencarian dan penyelamat gabungan masih mencari 20 korban hilang akibat banjir bandang di Garut, Jawa Barat, yang telah menewaskan 33 orang.

“Disisi lain, tidak semua lokasi juga dapat dijangkau dengan alat berat sehingga terpaksa harus mengandalkan peralatan manual,” kata
Kepala Pusat Data Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Garut, Minggu (25/9) malam.

Banjir bandang di Kabupaten Garut memaksa lebih dari 6.300 orang mengungsi. Pendataan sementara dari BNPB menunjukkan bahwa lebih dari 2.000 rumah rusak.

“Kami harus menyisir sampai Sumedang. Tim mencari korban di kawasan Bojonglarang, Cimacan, Lapangan Paris, Waduk Jatigede dan Kampung Cusurat Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang.”

Untuk membantu pencarian, Kepolisian Daerah Jawa Barat mengerahkan lima alat berat dan delapan anjing pelacak di lokasi-lokasi dengan akses jalan yang sempit. “Cuaca juga kurang bersahabat karena sering turun hujan.”

BNPB saat ini tengah melakukan perhitungan kerusakan dan kerugian untuk menyusun rencana rehabilitasi usai banjir.

Sementara itu Kementerian Pekerjaan Umum telah mengerahkan sekitar 2.000 peralatan untuk memperbaiki tanggul yang jebol akibat banjir.

Untuk membantu masyarakat yang harus mengungsi, Kementerian Sosial menyerahkan 4.520 kg ikan mackerel dan memasak 1.750 bungkus makanan siap saji setiap harinya.

Bantuan juga datang dari lembaga kemanusiaan Palang Merah Indonesia yang mengerahkan enam mobil tangki air, menyediakan stok darah, dan mendatangkan 10 dokter untuk melayani kesehatan warga pengungsi banjir.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu