Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjadi nara sumber dalam Diskusi Rakyat Jakarta di Jakarta, Sabtu (19/3). Diskusi tersebut membahas soal kriteria calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta menjelang Pilkada tahun 2017. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/pd/16.

Jakarta, Aktual.com-Kalangan pengusaha masih suka memarkir dana-dana di luar negeri. Hal ini terjadi karena sistem investasi di luar negeri jika dikalkulasi imbal hasilnya lebih besar lagi dan investasi di dalam negeri.

Untuk itu, pemerintah dininta untuk memperbaiki sistem investasi di dalam negeri agar dana-dana yang diluar negeri itu mau pulang kampung.

“Karena bagi pengusaha itu simpel saja. Yang kita lihat itu imbal hasil dalam berinvestasi. Jika imbal hasilnya menguntungkan maka akan banyak dana yang masuk,” tutur pengusaha muda Sandiaga Uno di Jakarta, Selasa (27/9).

Karena bagi dia, kondisi tersebut sebuah keniscayaan bahwa ke depan Indonesia harus menghadirkan iklim investasi yang lebih kondusif.

“Kalau investasi di kita kondusif dan ada imbal hasil yang menguntungkan, maka dana-dana itu pasti disimpan di dalam negeri,” jelasnya.

Untuk itu, Sandi menyarankan, Indonesia perlu punya satu pulau yang didedikasikan sebagai financial center.

“Tapi ini bukan sebauh tax havens ya? Tapi financial center itu untuk menampung kegiatan berinvestasi di Indonesia yang diberikan insetif-insentif,” jelas calon wakil gubernur DKI Jakarta ini.

Insentif tersebut, kata dia, berupa akan ada kemudahan-kemudahan perizinan maupun hal-hal yang berkaitan dengan keluhan investor. Untuk itu, pemerintah harus bisa mengatasinya.

“Karena selama ini ada kesan ‎berinvestasi di Indonesia itu sesuatu yang ribet. Itu intinya. Kalau itu bisa diselesaikan hal itu, maka uang itu akan balik dengan sendirinya,” pungkas dia.

Untuk itu, dengan adanya program pengampunan pajak (tax amnesty) ini, diharapkan pemerintah bisa memperbaiki tata kelola investasi serta kemudahannya.

“Dengan tax amnesty ini, saya berharap agar ada repatriasi dana yang cukup besar. Sehingga dengan dana tersebut, ujungnya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan lapangan pekerjaan yang memang betul-betul ditunggu masyarakat Indonesia,” pungkas Sandi.

Artikel ini ditulis oleh: