Pekerja dengan alat berat membongkar beton dan rangka besi Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (1/9). Pembongkaran stadion yang dibangun tahun 1987 dan menjadi markas Persija Jakarta tersebut ditargetkan selesai pada bulan Desember 2015 untuk nantinya akan dijadikan workshop atau bengkel kereta Mass Rapid Transit (MRT). ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo/ama/15

Jakarta, Aktual.com – Ironis, hingga kini klub bola asli DKI Jakarta, Persija tidak punya stadion, pasca Stadion Lebak Bulus diratakan dengan tanah baru-baru ini. Sekretaris Jenderal The Jakmania, Febri, menjadi salah satu yang menyayangkan kondisi itu.

Kepada Aktual.com, Selasa (15/9), dia membeberkan bagaimana pemerintah terus berganti, namun nasib ‘wacana’ stadion pengganti untuk Persija tak kunjung terealisasi.

“Dulu jaman Fauzi Bowo janji mau bangun Stadion BMW, kemudian jaman Jokowi mau bangun stadion Pesanggrahan dan BMW. Kenyataannya?” ucap dia.

Padahal, ucap dia, Undang-Undang Sistem Keolahragaaan Nasional (SKN) 2005 menyebutkan apabila sebuah sarana olahraraga dihancurkan maka harus sudah ada penggantinya. Nyatanya, setelah Stadion Lebak Bulus diratakan dengan tanah untuk pembangunan Depo MRT, belum ada satupun penggantinya.

Lanjut dia, dari informasi yang dimilikinya, saat Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrowi mengizinkan Lebak Bulus digusur, Pemprov DKI menjanjikan akan bangun dua stadion baru.

“Waktu itu Pemprov DKI menjanjikan ada dua tempat, BMW dan Pesanggrahan. Tapi problemnya, dua tempat itu masih bermasalah di pengambilalihan lahan. Di Pesanggrahan ada 15 hektar, tapi yang sudah dibebaskan baru tiga hektar. Di Stadion BMW juga sampai sekarang masih sengketa di pengadilan,” ujar dia.

Melihat kondisi itu, Febri mengatakan, The Jakmania khawatir pemunculan wacana pembangunan stadion bagi Persija hanya manuver-manuver politik belaka bagi pemerintah terkait Pilkada DKI. “Sebagai komoditas politik, karena faktanya dua stadion yang dijanjikan tidak kunjung terealisasi hingga kini.”

Lebih jauh lagi dia menilai Pemprov DKI sepertinya memang tidak ‘concern’ terhadap perkembangan olahraga di Jakarta, khususnya sepakbola. Saat ditanya apakah masih percaya dengan keseriusan Pemprov untuk membangun stadion baru, dia mengaku pesimis. “Faktanya sampai sekarang, saya tidak melihat ada usaha keras dari Pemprov untuk ke arah sana.”

Ditegaskan dia, The Jakmania tidak akan pernah mau masuk ranah politik. Pada prinsipnya, kata dia, untuk janji membangun stadion Pemprov jalani saja aturan di UU di SKN. “Jadi jangan berharap, atau pakai embel-embel untuk cari popularitas atau dukungan terkait Pilkada dari kami (The Jakmania),” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: