Gedung Pertamina Pusat Jakarta

Jakarta, Aktual.Com – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) sepertinya masih belum pasti kapan mau diangkat yang baru. Pasalnya, Menteri BUMN Rini Soemarno sendiri masih ogah berkomentar ketika dikonfirmasi posisi untuk orang nomor satu di Pertamina pasca Dwi Soetjipto dipecat.

“Belum kita putuskan. Sabar ya, kita masih menggodoknya. Belum ya,” kilah Rini saat acara kunjungan bersama Media ke Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (3/3).

Bahkan, Rini sendiri enggan berkomentar terkait nama-nama calon Dirut Pertamina yang belakangan muncul di Media. “Nama-nama itu (yang di media), saya enggak mau comment. Yang jelas calon itu bisa dari internal, bisa juga dari eksternal,” sebut Rini.

Dikonfirmasi, apakah lamanya pembahasan calon dirut itu karena ada tarik-tarik menarik kepentingan politik? Lagi-lagi Rini bungkam. “Sudah ya, nanti saja,” elaknya.

Di tempat yang sama, Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata KemenBUMN, Edwin Hidayat Abdullah yang juga salah satu komosaris Pertamina menyebut, lamanya proses ini karena masih menunggu keputusan Presiden Joko Widodo dan Rini sendiri.

Menurut Edwin, dari jajaran komisaris sendiri mengusung nama-nama calon dirut dari kalangan internal. “Dari internal kira-kira 3-5 orang lah,” jelas Edwin.

Belakangan memang muncul beberapa nama calon Dirut Pertamina yang diusung oleh banyak elit di negeri ini. Rini sendiri mengajukan nama Yenni Andayani (Plt Dirut Pertamina), Arief Budiman (Direktur Keuangan), dan Ahmad Bambang (mantan Wadirut).

Kemudian Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Luhut Panjaitan kabarnya mendorong Elia Massa Manik (Dirut Holding Perkebunan). Sosok yang dekat dengan Presiden Joko Widodo, Hendropriyono mendukung Rachmad Hardadi (Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia). Sedsng Archandra Tahar kabarnya mendukung Syamsu Alam (Direktur Hulu).

Pewarta : Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs