Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberi kesaksian dalam sidang lanjutan terdakwa kasus korupsi pengadaan e-KTP Setya Novanto di pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (8/2). Sidang tersebut beragenda mendengarkan keterangan saksi-saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Munculnya nama Ganjar Pranowo di dalam kasus korupsi e-KTP berdampak ke Pilgub Jawa Tengah (Jateng). Yang pada akhirnya, elektabilitas petahana yang berasal dari PDI-P itu kian tergerus.

Itu terlihat hasil dari survei dari Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) yang digelar sejak tanggal 9 Mei sampai dengan 22 Mei 2018 lalu.

Direktur Eksekutif LKPI Arifin Nur Cahyono membeberkan, tingkat elektabilitas Ganjar hanya sebesar 43,8 persen. Sementara mantan Menteri ESDM, Sudirman Said memiliki tingkat elektabilitas sebesar 51,3 persen. Sisanya, 4,9 persen responden tidak menjawab.

Menurut dia, alasan dari jawaban responden yang diberikan secara spontan itu para responden memilih Sudirman Said karena ingin Jawa Tengah dipimpin oleh tokoh yang tidak tersandera oleh kasus korupsi e-KTP.

“Sementara yang 43,8 persen memilih Ganjar Pranowo beralasan jika Ganjar terlibat kasus e-KTP maka masih ada wagubnya yang akan menggantikan,” katanya dalam keterangan pers yang diterima wartawan, Senin (28/5).