Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengusulkan moratorium ujian nasional (UN) pada 2017. (ilustrasi/aktual.com)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengusulkan moratorium ujian nasional (UN) pada 2017. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Center for Budget Analysis (CBA) melihat adanya potensi kebocoran anggaran dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam beberapa proyek di tahun lalu.

Terkait proyek yang dilaksanakan LPMP Kemendikbud itu, CBA memiliki beberapa catatan dari proyek-proyek tersebut. Dari semua proyek yang dijalankan LPMP Kemendikbud selama tahun 2016 itu, sebanyak 34 di antaranya bermasalah.

“Itu terjadi karena beberapa modus yang ditemukan seperti terdapat perusahaan yang memenangkan lebih dari satu proyek atau adanya persaingan tidak sehat,” tegas Koordinator Investigasi CBA, Jajang Nurjaman, dalam keterangan yang diterima, Senin (19/6).

Tak hanya itu, kata dia, dari beberapa proyek ada nilainya yang ditetapkan terlalu mahal atau adanya dugaan mark up. “Akibat hal tersebut total potensi kerugian negara dalam proyek yang dijalankan LPMP Kemendikbud selama tahun 2016 itu mencapai Rp6.508.286.095 (Rp6,5 miliar),” ungkapnya.

Proyek-proyek tersebut tersebar di beberapa daerah. Pertama, ditemukan sembilan proyek bermasalah di LPMP Sumatera Utara. Proyek bermasalahnya mayoritas berupa pengadaan barang seperti: pengadaan gorden, pakaian, springbed, televisi. Dan dari sembilan proyek bermasalah itu ditemukan potensi kerugian negara sebesar Rp2,16 miliar.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan