PLN teken Jual beli tenaga listrik
PLN teken Jual beli tenaga listrik

Jakarta, Aktual.com – Hari ini PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan Penandatanganan Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan Masmindo Dwi Area di PLN Kantor Pusat.

Perjanjian ditandatangani oleh General Manajer PLN Wilayah Sulselrabar, Bob Saril dan Direktur Utama Masmindo Dwi Area, Boyke Poerbaya Abidin, dengan disaksikan oleh Direktur Bisnis Regional Sulawesi Syamsul Huda.

Masmindo Dwi Area sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tambang emas. Dengan ditandatanganinya perjanjian ini, maka Masmindo akan menambah daftar pelanggan Premium Platinum PLN di Sulselrabar. Pelanggan Premium Patinum adalah pelanggan yang menjadi prioritas utama dimana ditunjang oleh dua penyulang. PLN melayani ketersediaan listrik pelanggan premium dalam kurun waktu 24 jam setiap hari. Selain itu pelanggan premium mendapat layanan khusus dimana tidak boleh trip atau padam.

“Proyek ini akan maju dengan adanya ketersediaan listrik. Kami mendambakan suplai tenaga yang handal. Kami harap proyek ini dapat menjadi kontribusi bagi pembangunan di wilayah Sulawesi Selatan,” ungkap Direktur Utama Masmindo Dwi Area, Boyke Poerbaya Abidin di Jakarta, Selasa (15/8).

Terkait kesiapan pasokan listrik di Sulawesi, Syamsul Huda menambahkan, hampir semua sistem kelistrikan surplus, tidak ada lagi yang defisit. Ini berarti pasokan listrik ke depan juga akan surplus. Dengan begitu, Sulawesi siap menerima permohon pasang baru.

Saat ini Sistem Sulbagsel sendiri memiliki Daya Mampu rata-rata sebesar 1.240 MW dengan Beban Puncak sebesar 1.050 MW. Dengan begitu, Cadangan Daya dimiliki sebesar 190 MW. Sementara itu, Sistem Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) memiliki Daya Mampu rata-rata sebesar 440 MW dengan Beban Puncak sebesar 340, sehingga ada Cadangan Daya sebesar 100 MW.

“Kami tegaskan kembali bahwa ke depan Indonesia tidak akan lagi ada kendala di tegangan listrik. Hal ini terkait dengan Program 35.000 MW yang dicanangkan oleh Pemerintah dalam 5 tahun. Memang berat, namun kami terus bersinergi dengan berbagai pihak,” ujar Syamsul Huda.

Guna meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia, PLN dan pemerintah berkeinginan untuk membuat lompatan melalui Program 35.000 MW. Pasokan listrik dari progam ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan penyambungan baru dan perubahan daya, mengatasi defisit daya di berbagai daerah, dan mengganti pembangkit-pembangkit lama. Dengan begitu, seluruh permasalahan kelistrikan di negara kita dapat teratasi dengan konkrit.

“Kesempatan itu ada. Tantangannya adalah bagaimana PLN dapat merealisasikan program tersebut. Yang jelas kami siap melayani kebutuhan listrik di berbagai daerah, termasuk di Sulawesi. Semoga perjanjian yang ditandatangani hari ini dapat membuahkan hasil seperti yang diinginkan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka