Jakarta, Aktual.co — Anjloknya harga minyak mentah dunia menyebabkan menurunnya target produksi (lifting) minyak Pemerintah Indonesia. Di mana produksi minyak nasional tahun ini hanya ditargetkan mencapai 825.000 barel per hari, lebih rendah dari target sebelumnya yang mencapai 849.000 barel per hari.

“Target lifting minyak tahun ini awalnya mencapai 849.000 barel per hari, namun karena saat ini harga minyak sedang turun menyebabkan lifting minyak dikurangi hanya 825.000 barel per hari,” kata Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/2).

Dampaknya, sambung dia, anggaran pengembalian investasi migas (cost recovery) kepada Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) pun ikut turun sebesar 14,5 persen dari US$16,5 miliar di 2014 menjadi US$14,097 miliar di 2015.

“Karena lifting turun, oleh Badan Anggaran (banggar) cost recovery juga diturunkan, dari awalnya US$16,5 miliar dengan lifting minyak 849.000 barel per hari, tapi karena ada revisi lifting minyak jadi hanya 825.000 barel per hari cost recovery hanya US$14,097 miliar,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka