Para pekerja melakukan proses perawatan gedung Kantor Pusat Pertamina, di Jakarta, Selasa (21/3/2017). Dirut baru Pertamina Elia Massa Manik menghadapi tantangan yang tidak ringan termasuk harus meningkatkan kolektivitas kerja secara internal. Selain itu, Elia juga dituntut secara eksternal terampil menghadapi kondisi industri Migas yang masih lesu dan semakin kompetitif di tingkat global. AKTUAL/Tino Oktaviano
Para pekerja melakukan proses perawatan gedung Kantor Pusat Pertamina, di Jakarta, Selasa (21/3/2017). Dirut baru Pertamina Elia Massa Manik menghadapi tantangan yang tidak ringan termasuk harus meningkatkan kolektivitas kerja secara internal. Selain itu, Elia juga dituntut secara eksternal terampil menghadapi kondisi industri Migas yang masih lesu dan semakin kompetitif di tingkat global. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Delapan blok migas yang telah ‘di depan mata’ akan didapatkan oleh PT Pertamina (Persero) terancam dibatalkan oleh pemerintah jika perusahaan plat merah itu tidak mampu menunjukan kinerja positif pada alih kelola blok Mahakan.

Blok migas di Kalimantan Timur itu menjadi ujian baik secara finasial maupun perform bagi Pertamina. Jika perusahaan BUMN itu tidak mampu mempertahankan produksi, maka hal itu secara otomatis menjadi sandungan bagi Pertamina untuk mendapatkan blok yang telah dijanjikan oleh pemerintah.

“Begitu Januari 2018 produksi (Mahakam) nggak meningkat, kita bisa nggak jadi kasih Pertamina (8 blok lainnya). Kan sudah kontrak? Tapi efektif berlaku operasinya 2018. Bisa dibatalin, siapa bilang nggak bisa. Mahakam anjlok nggak bisa ngapa-ngapain, batalin aja,” kata Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas, Djoko Siswanto kepada Aktual.com, ditulis Jumat (9/6).

Misalnya, VICO (operator blok Sanga-Sanga diantara 8 blok yang akan diberikan ke Pertamina) akan terminasi Agustus 2018.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Eka