Jakarta, Aktual.com-Pihak TNI Angkatan Udara tak bermaksud untuk membantah pernyataan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo terkait adanya dugaan rencana penyelundupan 5.000 senjata oleh insitusi non militer secara ilegal.

Seperti diutarakan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI Jemi Trisonjaya kepada Media melalui keterangan tertulis, di Jakarta, Minggu (24/9), rilis tersebut untuk merespon hiruk pikuk netizen di media sosial terkait komentar admin Twitter TNI AU yang dinilai bertentangan dengan Panglima TNI.

“Saya selaku penanggung jawab Twitter TNI AU, perlu menjelaskan kepada seluruh masyarakat, sebelumnya menyampaikan permohonan maaf atas ‘mention di Twitter TNI AU’ sehingga menimbulkan berbagai pendapat tentang TNI AU,” beber Jemi.

“Admin (akun Twitter) TNI AU tidak menyanggah kebenaran isi pernyataan dari Panglima TNI selama itu memang benar pernyataannya dan mendapat izin dari beliau atau puspen TNI, karena organisasi TNI jalur komandonya adalah tegak lurus, sehingga masyarakat jangan menginterpretasikan ke arah lain dari pernyataan airmin di Twitter,” lanjut Jemi.

Airmin sendiri sebagai istilah bagi admin pengelola akun Twitter TNI AU. Pernyataan Jemi disampaikan menanggapi pro-kontra yang muncul karena kicauan akun @_TNIAU.

Kasus ini berawal dari akun Twitter Radio Elshinta yang menuliskan pernyataan Panglima soal adanya institusi yang mendatangkan 5.000 senjata ilegal.

Kemudian di media sosial dipertegas dengan beredarnya rekaman suara pernyataan Panglima saat menghadiri acara silaturahmi TNI dengan purnawirawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat (22/9).

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs