Syekh Dr.Yusri Rusdi Jabr Al Hasani. (ilustrasi/aktual.com)
Syekh Dr.Yusri Rusdi Jabr Al Hasani. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Dalam khutbah Jumat di Masjid Al Ashraf Kairo Mesir, Syekh Yusri Rusydi Jabr al Hasani menyampaikan Allah SWT berfirman:

وَقَالَت طَّائِفَةٌ مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ آمِنُوا بِالَّذِي أُنزِلَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَجْهَ النَّهَارِ وَاكْفُرُوا آخِرَهُ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ وَلَا تُؤْمِنُوا إِلَّا لِمَن تَبِعَ دِينَكُمْ قُلْ إِنَّ الْهُدَىٰ هُدَى اللَّهِ أَن يُؤْتَىٰ أَحَدٌ مِّثْلَ مَا أُوتِيتُمْ أَوْ يُحَاجُّوكُمْ عِندَ رَبِّكُمْ ۗ قُلْ إِنَّ الْفَضْلَ بِيَدِ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Segolongan (lain) dari Ahli Kitab berkata (kepada sesamanya): “Perlihatkanlah (seolah-olah) kamu beriman kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman (sahabat-sahabat Rasul) pada permulaan siang dan ingkarilah ia pada akhirnya, supaya mereka (orang-orang mukmin) kembali (kepada kekafiran). Dan janganlah kamu percaya melainkan kepada orang yang mengikuti agamamu. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk (yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah, dan (janganlah kamu percaya) bahwa akan diberikan kepada seseorang seperti apa yang diberikan kepadamu, dan (jangan pula kamu percaya) bahwa mereka akan mengalahkan hujjahmu di sisi Tuhanmu”. Katakanlah: “Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah, Allah memberikan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Luas karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” [QS:Ali Imran/3 ayat 72-73]

Selain Yahudi Khazar, Nasrani Romawi dan Persia, golongan yang di gambarkan dalam Al Quran sebagai penyusup dan perusak agama islam adalah kaum Yahudi Fremansory dan para Orientalis dari kalangan Yahudi dan Nasrani, mereka mempelajari bahasa, agama, sejarah kebudayaan islam dan adat istiadat kaum muslimin. Sebagian dari mereka (kaum orientalis) ada yang terang-terangan secara lahiriah menyatakan keislamannya demi mencapai misi penghancurannya melalui pola pikirnya yang menyimpang dalam penafsiran teks Al Quran dan Sunnah, ada pula diantara mereka yang terang-terangan sebagai seorang orientalis dan menyerang islam dari luar.

Misi mereka dalam mempengaruhi turast islami (warisan pemahaman/intelektual islam) sudah dijalankan sejak zaman para sahabat, fakta tersebut dapat kita jumpai pada israiliyyat ( kisah-kisah masa lalu yang disisipkan oleh bani israil/Yahudi) dalam penafsiran al quran dan al hadist. Mereka orang-orang orientalis mempelajari hukum-hukum syara, dan mengolah sejumlah konflik yang pernah terjadi pada zaman sahabat Nabi SAW dan mendramatisir sedimikian rupa dengan tujuan agar kaum muslimin sendiri menyangsikan/meragukan generasi awal/Salafushalih (generasi para sahabat Nabi SAW dan tabi’in) yang telah membawakan pengetahuan agama islam untuk kita semua.

Seorang muslim yang hidup di era modern ini, hendaknya ia membaca sejarah perjalan Rasulullah SAW dan menjadikannya sebagai tolak ukur bagi perjalanan hidupnya sendiri, apabila Nabi SW menghadapi serangan dan gangguan dari orang musyrik, Yahudi dan Nasrani, maka kita sebagai pewarisnya pun sama, bahkan pergolakan dalam menghadapi mereka (musuh islam) akan terus menerus terjadi sampai masa diturunkannya Nabi Isa AS di muka bumi, jangan pernah mengira bahwa Al Quran adalah “buku sejarah” yang memberikan informasi kepada kita tentang peristiwa masa lalu saja (justru Al Quran pun membeberkan peristiwa masa yang sedang terjadi -juga- sekarang).

Ketahuilah bahwa ash-shira’ (pergolakan) antara umat islam dan musuh-musuhnya tersebut sedang/akan terus terjadi disetiap penjuru dunia dengan berbagai macam cara dan beraneka ragam pengakuan, Allah SWT mengingatkan bagaimana perilaku musuh-musuh kita di dalam firman-Nya:

وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَا بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ قَالُوا أَتُحَدِّثُونَهُم بِمَا فَتَحَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ لِيُحَاجُّوكُم بِهِ عِندَ رَبِّكُمْ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

“Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata: “Kami pun telah beriman,” tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja, lalu mereka berkata: “Apakah kamu menceritakan kepada mereka (orang-orang mukmin) apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu mengerti?”[QS:Al Baqarah/2 ayat 76]

Mereka mengaku islam di hadapan umat islam namun sering berkumpul secara rahasia bersama sahabat-sahabat sejatinya yang dengan sungguh-sungguh memusuhi islam, sejarah islam mencatat tokoh popular yang sepak terjangnya seperti yang digambarkan dalam ayat tersebut, yaitu Abdullah bin Saba seorang yahudi dari etnis kulit hitam jazirah Yaman, dia mendeklarasikan diri sebagai seorang muslim di Yaman padahal membawa misi intelejen kaum Yahudi Yaman, dia mencela sahabat Usman Bin ‘Affan RA kemudian menjungjung sahabat Ali Bin Abi Thalib RA setinggi langit.

Pergerakan Abdullah bin Saba memberikan pengaruh yang sangat luas pada saat itu sehingga lahirlah aliran yang disebut dengan Rawafidh (sekte Syiah yang mengkultuskan sahabat Ali Bin Abi Thalib RA secara berlebihan), sebuah aliran yang berkembang dan berasal dari ideologi agama Yahudi.

Alhamdulillah kita mendapat pencerahan dari Allah SWT melalui Al Quran sehingga selamat dari orang-orang yang ingin meyahudikan umat islam. Lebih jelas Nabi SAW memberikan informasi kepada kita melalui Hadist Sahih yang diriwayatkan oleh sahabat Anas Bin Malik RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

يَتَّبِعُ الدَّجَّالَ سَبْعُوْنَ أَلْفاً مِنْ يَهُود أَصْفَهَان عَلَيْهِمْ الطَّيَالِسَةُ

“kemunculan Dajjal akan diiringi/diikuti oleh 70 ribu kaum Yahudi dari wilayah Ashfahan (salah satu wilayah di Iran), mereka ditandai thayalisah (bukan orang-orang arab tapi mengenakan pakaian jubah dan sorban).[HR:Muslim/ kitab Sahih Imam Muslim no.2944]

Keterangan tersebut bukan berdasar pada dongeng-dongeng semata, akan tetapi berdasarkan informasi wahyu Allah SWT melalui Al Quran dan Sunnah Nabi SAW supaya kita semua faham bahwa al ‘adawah (perselisihan) akan senantiasa terjadi, mereka yang memusuhi islam selalu berupaya memecah belah, membantai dan meguasai kaum muslimin dengan semangat permusuhan yang diwariskan oleh nenek moyang mereka yaitu Yahudi Bani Qainuqa, Bani Nadhir dan Khaibar sebagai yang dulu memerangi Rasulullah SAW dan para sahabat.

Umat islam yang mewarisi agama islam yang kuat, tentu sedang berperan menjadi pewaris Nabi SAW dan para sahabatnya, dengan demikian kedengkian dan dendam ahlul kitab (Yahudi Nasrani) dan para pengikut syetan dari kalangan orang-orang yang musyrik akan senantiasa bergulir.

Sebagaimana firman-Nya :

لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِن قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا أَذًى كَثِيرًا ۚ وَإِن تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ

“Kamu sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu (Yahudi Nasrani) dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.[QS:Ali Imran/3 ayat 186]

Deden Sajidin

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid