Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). AKTUAL/Tino Oktaviano
Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah menjelaskan pintu yang kedua ini adalah pintu kelalaian, yang harus ditutup dengan berdzikir. Allah telah berfirman:

“إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ“

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa ketika mereka digoda oleh syaitan untuk melakukan sebuah kemaksiatan maka mereka akan ingat ( berdzikir kepada Allah), maka mereka tahu (akan tipu daya syaitan itu)” (QS. Al A’raf : 201).

Sehingga jelas sekali, agar kita terhindar selamat dari tipu daya syaitan maka kita diperintahkan melindungi diri dengan berdzikir kepadaNya.

Pada lain waktu Syekh Yusri menambahkan bahwasanya bagaimana agar kita selalu berdzikir kepadaNya, adalah dengan memilih shuhbah (pertemanan yang baik). Karena الصاحب ساحب yang artinya teman itu pasti mempengaruhi (untuk melakukan apa yang dia lakukan), sehingga ketika kita berteman dengan golongan orang yang ahli dzikir, maka kita akan terbawa olehnya.

Begitu pula sebaliknya, sehingga Allah berfirman:

“وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ “

Artinya: “Dan bersamalah kalian dengan orang-orang yang bersungguh-sungguh (dalam menuju wushul kepadaKu)”(At Taubah : 119 ).

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid