Sebagaimana telah diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah RA:

“أَنَّهَا قَالَتْ أَوَّلُ مَا بُدِئَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مِنَ الْوَحْىِ الرُّؤْيَا الصَّادِقَةُ فِى النَّوْمِ فَكَانَ لاَ يَرَى رُؤْيَا إِلاَّ جَاءَتْ مِثْلَ فَلَقِ الصُّبْحِ”

Artinya: “Ia telah berkata : wahyu yang menjadi permulaan baginda Nabi Muhammad SAW adalah mimpi yang benar (menjadi kenyataan), maka tidaklah Nabi bermimpi kecuali menjadi kenyataan sejelas cahaya fajar “(HR. Bukhari).

Dimana semua ini adalah sebagai permulaan baginda Nabi akan diberi wahyu yang lain. Selama enam bulan pertama, Nabi selalu melihat mimpi yang kemudian mimipi itu menjadi kenyataan pada siang harinya.

Adapun mimpi yang kedua adalah dari syaitan, yaitu Nabi SAW mengatakan bahwa kita tidak perlu khawatir karena tidak akan memberikan kamadharatan dan tidak usah menceritakan kepada siapapun, akan tetapi bacalah ta’awwudz dan meniup ke sebelah kiri tiga kali.

Adapun yang ketiga adalah yang dinamakan dengan الهواجس yaitu mimpi sesuatu karena ketika sebelum tidur ia membayangkanya atau menginginkannya, seperti orang yang haus kemudian tertidur, dan dalam tidurnya ia mimpi minum. Wallahu A’lam

Laporan: Abdullah AlYusriy

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid