Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). AKTUAL/Tino Oktaviano
Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ro’ah mengatakan bahwa bahwa Labid bin Al A’sham adalah orang arab yang memiliki wala nushrah (perjanjian untuk saling menolong) dengan orang Yahudi, sehingga dia dikenal sebagai orang yahudi dan dibangsakan kepada mereka.

Ketika baginda Nabi SAW merasa tidak seperti biasanya atas pengaruh sihir Labid, sehingga beliau terus berdo’a kepada Allah Ta’ala agar diselamatkan darinya, hingga akhirnya baginda Nabi SAW bermimpi didatangi oleh Malaikat Jibril AS dan Mikail AS. Sebagaimana telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari:

“قَالَ جَاءَنِى رَجُلاَنِ فَجَلَسَ أَحَدُهُمَا عِنْدَ رَأْسِى وَالآخَرُ عِنْدَ رِجْلَىَّ فَقَالَ أَحَدُهُمَا لِصَاحِبِهِ مَا وَجَعُ الرَّجُلِ قَالَ مَطْبُوبٌ قَالَ مَنْ طَبَّهُ قَالَ لَبِيدُ بْنُ الأَعْصَمِ قَالَ فِيمَا ذَا قَالَ فِى مُشْطٍ وَمُشَاطَةٍ وَجُفِّ طَلْعَةٍ قَالَ فَأَيْنَ هُوَ قَالَ فِى ذَرْوَانَ وَذَرْوَانُ بِئْرٌ فِى بَنِى زُرَيْقٍ”

Artinya: “Nabi berkata : dua orang laki-laki telah datang kepadaku, kemudian salah satu diantara mereka disamping kepalaku dan yang satu lagi di kakiku. Kemudian berkatalah ia kepada temannya : “sakit apakah yang menimpa laki-laki ini?”, lalu temannya menjawab : “dia disihir”. Lalu ia bertanya lagi : “siapakah yang menyihirnya?”. Lalu dijawab lagi : “Labid bin Al A’sham”. Ia bertanya :” dengan apa ?”. dijawab lagi :” pada sebuah sisir, rambut dan bagian pembungkus bunga kurma”. Lalu ia berkata:” dimanakah itu?”. Dijawab :” di Dzarwan, yaitu sebuah sumur yang berada pada pemukiman Bani Zuraiq (orang Yahudi)”.(HR. Bukhari).

Dalam kisah ini, adalah sebagai dalil atas kenabian baginda Nabi SAW, karena baginda Nabi mengetahui hal yang ghaib yaitu siapakah orang yang menyihirnya, dimana lempat sihir itu disembunyikan dan semuanya diketahui baginda Nabi secara detail.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid