Maulana Syekh Dr Yusri Rusydi Sayyid Jabr Al Hasani didampingi Khodimu Zawiyah Arraudhah KH Muhammad Danial Nafis dan jemaah melaksanakan Dzikir dan Sholawat usai acara Multaqo al-'Ilmi Wa Adz-Dzikr al Alami di Zawiyah Arraudhah, Jalan Tebet Barat, Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2018). Hadroh Usbuiyah li Thariqati Shiddiqiyah Syadzilliyah ini dilaksanakan rutin setiap Kamis malam di Zawiyah Arraudhah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafiidzahullah Ta’ala wa ra’ah mengatakan bahwa syarat diterimanya sebuah ibadah, adalah harus memenuhi tiga unsur yaitu ilmu, ikhlas dan adab.

Adapun ilmu adalah agar ibadah kita memenuhi syarat dan rukunnya serta tahu hal-hal yang membatalkannya, sehingga sah sesuai dengan syariah. Maka dari sinilah ada atsar yang mengatakan bahwa tidurnya orang alim adalah lebih baik dari pada ibadahnya orang bodoh.

Karena ketika orang alim itu tidur, ia mampu mengatur niat yang ada dalam hatinya, yaitu untuk merehatkan jasad sehingga mampu untuk melakukan ibadah—ibadah berikutnya.

Adapun orang bodoh, dia tidak tahu syarat dan rukun sebuah ibadah, sehingga bisa jadi ia meninggalkan syarat dan rukunnya atau melakukan perbuatan yang membatalkan ibadah tersebut, akan tetapi dia tidak tahu, sehingga ibadahnya pun tidak sah. Dari sinilah kita tahu betapa pentingnya ilmu.

Definisi ikhlas, ialah melakukan sebuah ibadah, semata-mata hanya karena Allah Ta’ala tanpa dibarengi dengan niatan lainnya, tanpa melihat efek ataupun hasil yang akan didapat dari ibadah tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid