Pada suatu ketika, sebelum Khubaib di eksekusi, dirinya meminta kepada salah satu anak perempuan mereka untuk memberikan pisau cukur, agar ketika mati nanti dirinya dalam keadaan bersih.

Tak disangka, anak dari perempuan tersebut merangkak menuju Khubaib tanpa disadarinya, hingga akhirnya berada di pangkuannya. Bisa saja Khubaib menawannya dan mengancam untuk membunuhnya, atau minta dirinya untuk dibebaskan, akan tetapi dirinya tidak melakukan hal tersebut.

Alangkah kagetnya sang ibu ketika melihat anaknya berada di pangkuan seorang musuh yang hendak di eksekusi oleh keluarganya, dan ditangannya senjata tajam. Khubaibpun berkata kepada dirinya, apa yang kamu pikirkan? Jangan khawatir, saya tidak akan menjadikannya sebagai tawanan agar saya bebas, apalagi untuk membunuhnya.

Dari kejadian inilah, perempuan tersebut mempercayai akan kemulian akhlak yang telah baginda ajarkan kepada para shahabatnya, yaitu tidak mengambil kesempatan di dalam kesempitan. Akan tetapi mereka adalah orang yang sangat pemberani dan tidak takut mati di jalan Allah. Sang Ibupun berkata:

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid