Syekh Amru Wardhani (istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Syekh Amru Wardhani pernah mengadukan kegelisahan yang beliau alami kepada gurunya yang mulia Syeikh Ali Jum’ah (Mantan Grand Mufti Mesir).

“Guru, orang-orang mengatakan bahwa kita adalah pengikut para penguasa dan pemerintah.”

Lalu, Syekh Ali Jumu’ah menjawab : ﻳﺎ ﻋﻤﺮﻭ .. ﺇﻥ ﻣﺸﺎﻳﺨﻨﺎ ﻳﺮﺑﻮﻧﻨﺎ ﺃﻥ ﻧﺮﻯ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺃﻗﻮﺍﻟﻨﺎ ﻭﺃﻓﻌﺎﻟﻨﺎ ..

“Wahai Amru, guru-guru kita mendidik kita supaya hanya melihat Allah dalam setiap kata dan langkah yang kita perbuat.”

Syekh Amru Wardhani merupakan direktur pelatihan fatwa di Darul Ifta Kairo Mesir, lembaga setingkat MUI yang sangat kredibel dan diakui di Mesir sebagai tempat masyarakat meminta fatwa-fatwa keagamaan.

Dalam sebuah tulisan singkat yang dikutip dari salah seorang murid beliau di al-Azhar, Syekh Amru Wardhani pernah berpesan.

“Guru-guru saya di Dar al-Ifta mendidik saya untuk menyimak penjelasan dengan baik dan bersikap adil serta jujur sekalipun terhadap orang-orang yang berpeda pandangan dengan saya. Salah satu guru menyuruh saya untuk mendengarkan rekaman penjelasan orang-orang yang saya berbeda dengannya secara metodologi dan pertumbuhannya secara akademik. Maka saya mendengarkan dengan baik penjelasan mereka setiap hari 6 jam selama 4 bulan sambil selalu memegang pena dan kertas, agar saya bisa
menulis faidah-faidah yang saya dapatkan dari mereka,”

Syekh Amru Wardhani mrupaka sosok ulama Sunni yang wara dan tawadhu. Selain menjabat sebagai direktur pelatihan fatwa di Darul Ifta, ulama bermazhab Syafei-Asy’ari ini juga banyak mengajar talaqqi di beberapa halaqah-halaqah ilmu di kalangan mahasiswa al-Azhar Mesir, salah satunya adalah mengajar Qawaid Fiqhiyyah, Fikih dan Ushul Fikih di Aula Syekh Ali Jumuah di kawasan Husein Kairo.

Walaupun jenjang akademik S2 dan S3 beliau diselesaikan di Darul Ulum Universitas Kairo, namun sejak muda beliau mengaji kepada ulama-ulama Azhar seperi syekh Ali Jumuah dan Syekh Hasan Syafe’i.

Kehadiran beliau ke Indonesia baru-baru ini, menuai kontroversi karena dikaitkan dengan kasus penistaan agama yang dilakukan Cagub Petahana Basuki Tjahya Purnama atau Ahok.

Hal ini tentu sangat disayangkan, karena sesungguhnya kehadiran beliau bukan dalam domain ingin berfatwa, namun untuk bersilaturahmi kepada para ulama-ulama di Indonesia, serta memberikan pandangan dan pertimbangan sesuai dengan keahlian beliau dalam kasus yang memang sedang ramai diperbincangkan.

Syekh Amru beserta para Ulama Al Azhar lainnya bukanlah ulama yang takut kepada pemerintah dan penguasa. Tidak ada yang menggerakkan langkah dan ijtihad intelektual yang mereka lakukan kecuali berharap ridha dari Allah Swt.

Penulis: Mabda Dzikara, Lc

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby