Jakarta, Aktual.com – Mayoritas warga Jakarta menolak reklamasi Teluk Jakarta yang begitu deras didukung Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Hal itu didapat dari hasil survei yang digelar lembaga survei Indo Barometer terhadap opini publik terkait persepsi warga DKI tentang proyek reklamasi.

Peneliti Indo Barometer, Asep Saepudin menuturkan publik yang tidak setuju reklamasi Teluk Jakarta mencapai 58,3 persen. “Hanya 38,3 persen publik yang menyatakan setuju dengan adanya proyek tersebut. Sementara yang menjawab tidak tahu atau tidak jawab sebesar 3,5 persen,” kata dia, dalam siaran pers, Selasa (12/4).

Mayoritas warga Jakarta juga percaya jika reklamasi bakal merugikan mereka. Yakni: Merugikan nelayan (34,9 persen); Merusak lingkungan (31,9 persen); Bisa mengakibatkan bencana (banjir/abrasi (19,2 persen); Hanya dinikmati orang kaya (5,2 persen); Lahan korupsi (3,9 persen).

Total ada 57,3 persen publik (mayoritas) menilai proyek reklamasi merugikan warga Jakarta. Sedangkan 34,8 persen menilai proyek tersebut menguntungkan warga. “8,0 persen publik menyatakan tidak tahu atau tidak jawab,” ujar Asep.

Sebanyak 53,5 persen warga juga menilai proyek reklamasi Teluk Jakarta harus dihentikan. Sementara yang berpendapat dilanjutkan hanya 38,3 persen. Menjawab tidak tahu atau tidak menjawab ada 8,3 persen.

Sebanyak 59.0 persen warga percaya kalau pihak yang paling diuntungkan dalam proyek reklamasi adalah pengembang. lalu orang kaya 14.0 persen. Yang percaya kalau proyek reklamasi akan untungkan warga Jakarta hanya 7,5 persen.

Survei dilakukan pada tanggal 8 hingga 10 April lalu. Survei dilakukan lewat wawancara via telepon kepada 400 responden di DKI Jakarta berusia 17 tahun ke atas atau yang sudah menikah.

Metode penarikan data menggunakan metode systematic random sampling (penarikan data secara acak), dan responden diambil dari yellow book (buku kuning). Untuk tingkat kepercayaan 95 persen dan margin error plus minus 4,8 persen.

Artikel ini ditulis oleh: