Jakarta, Aktual.co — Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean mengatakan agar mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak perlu menanggapi lebay pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said.
Hal itu menyusul pernyataan Menteri ESDM bahwa pemberantasan mafia migas dan pembubaran Petral selalu berhenti di meja kerja SBY ketika menjabat sebagai presiden.
“Tidak perlu ditanggapi oleh Mantan Presiden SBY secara berlebihan. Mulai dari kicauan di Twitter, Facebook dan media lain yang justru semakin menguatkan bahwa apa yang disampaikan oleh Sudirman Said benar sehingga SBY begitu ketakutan dan berjuang mati-matian untuk membersihkan namanya,” kata Ferdinand dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (20/5).
“SBY terlalu lebay menanggapi apa yang disampaikan oleh Sudirman Said,” tambah dia.
Menurut dia, yang dimaksud kantor presiden itu belum tentu presiden, bisa saja usulan pembubaran Petral berhenti di staf presiden, karena pada masa SBY menteri BUMN kala itu Dahlan Iskan sudah pernah bicara keras untuk membubarkan Petral meski ide itu tiba-tiba lenyap dan batal.
“SBY justru harus introspeksi diri dalam hal ini, karena tidak mungkin SBY tidak tahu akan praktek mafia di Petral. SBY tidak perlu berlindung dibalik kalimat tidak pernah ada usulan yang sampai dimeja presiden, padahal SBY harusnya sudah tau tentang itu karena media sudah memberitakan dan Dahlan Iskan selaku menteri sudah bicara. Jangan pura-pura tidak tau lah SBY,” tandas salah satu kordinator Relawan Jokowi-JK itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang