Jakarta, Aktual.com – Kebakaran hutan dan lahan, yang mengakibatkan bencana kabut asap di sejumlah wilayah di Indonesia beberapa waktu belakangan ini, ternyata pemerintah pusat sudah diperingati akan adanya musibah tersebut, sebelum terjadi.

Peringatan itu dilakukan oleh mantan Gubernur Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang, yang menuliskan surat kepada Presiden Joko Widodo, untuk mengantisipasi kebakaran itu.

Namun sangat disayangkan, surat peringatan yang disampaikan Teras Narang ke Presiden Jokowi itu, tidak ditanggapi.

“Saya kirim surat ke Presiden Jokowi meminta instruksi Presiden untuk mengatasi lahan gambut di Kalteng yang rawan kebakaran, tetapi sampai saat ini tidak ada respons,” kata Terasm Narang di Jakarta, Jumat (23/10).

Surat peringatan yang disampaikan Teras Narang itu, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika pada 2014, ketika dirinya masih menjabat sebagai Gubernur Kalteng, bahwa akan ada musim kemarau (El Nino) pada 2015 yang cukup panjang.

Diungkapkan Teras Narang, surat peringatan itu dikirim pada 31 Oktober 2014, atau 11 hari setelah Jokowi mengucap sumpah sebagai Presiden.

Teras Narang juga sangat yakin, jika surat yang dikirimnya itu sudah sampai ke Istana dan sudah diterima oleh pihak Istana.

“Saya yakin surat itu sudah sampai ke Istana, karena asisten II Gubernur Kalteng, pernah dipanggil untuk membahas masalah tersebut (ke Istana),” jelasnya.

“Namun sayangnya, pembahasan itu tinggal pembahasan, tak pernah ada tindak lanjut,” katanya menambahkan, seraya menyesalkan sikap pemerintah yang dinilai acuh.

Karena tidak direspon oleh Pemerintah, Teras Narang juga mengaku sudah melaporkan hal ini kepada Menko Polhukam, Luhut Binsar Panjaitan.

“Dia (Luhut) mendengar saya sudah melapor,” katanya.

Diungkapkan Teras Narang, dirinya selama 10 tahun menjabat sebagai Gubernur Kalteng, merasa tau titik-titik yang rawan akan kebakaran lahan, yang mengakibatkan kabut asap.

“Saya sudah memimpin 10 tahun, sudah tahu titik paling rawan, yang paling rawan itu lahan gambut,” tandasnya.

Kabut asap di wilayah Kalimantan dan Sumatera, sudah hampir dua bulan berjalan, belum juga ada tindakan nyata dari pemerintah pusat, sehingga banyak warga yang terjangkit penyakit ISPA. Bahkan, sudah banyak korban nyawa dari anak-anak.

Artikel ini ditulis oleh: