Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menginginkan semua pihak seperti NU dan Muhammadiyah dapat berembuk dalam mencari solusi terbaik guna menyelesaikan persoalan sekolah seharian penuh FDS (full day school).

“Usulan saya sederhana, NU dan Muhammadiyah harus secepatnya bertemu mencari solusi terbaik untuk umat Islam Indonesia,” kata Muhaimin Iskandar dalam rilis, Sabtu (24/6).

Menurut dia, untuk menghindari perpecahan maka secepatnyalah pertemuan antara NU dan Muhammadiyah dapat dilaksanakan.

Ketum PKB tidak ingin melihat persoalan pelaksanaan FDS ini justru diselesaikan secara “kucing-kucingan”.

Muhaimin juga mengutarakan harapannya agar Presiden Joko Widodo dapat menyelesaikan persoalan FDS tersebut dengan langkah kebijakan yang sebaik-baiknya.

Sebagaimana diwartakan, Ketua MPR Zulkifli Hasan menyambut baik rencana pemerintah menyempurnakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengenai FDS.

“Katanya kan mau disempurnakan, biarkan saja tidak apa disempurnakan dulu,” kata Zulkifli seusai menyosialisasikan empat pilar MPR RI di Depok, Jawa Barat, Selasa (20/6).

Zulkifli mengaku masih akan melihat keputusan pemerintah terkait kebijakan sekolah sehari penuh ini. Hingga saat ini peraturan presiden mengenai hal tersebut belum diterbitkan.

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan program FDS tidak dibatalkan namun dikaji terlebih dahuli agar lebih baik.

“Semua langkah langkah yang melibatkan jutaan orang, seperti ini kan melibatkan 50 juta siswa seperti ini perlu pengkajian yang baik,” kata Jusuf Kalla usai menghadiri acara buka bersama Presiden Joko Widodo dengan anggota Polri di Jakarta, Selasa (20/6).

Wapres menegaskan bukan berarti programnya dihilangkan tapi dikaji dulu mana yang terbaik dan diambil cara-cara apa saja.

Sedangkan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Zainut Tauhid Sa’adi meminta polemik soal FDS jangan menjadi pemicu benturan dua ormas Islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.

“Kami berharap setelah diumumkan Ketua Umum MUI soal itu, semua harus menurunkan tensi baik dari jamaah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah,” kata Zainut di Jakarta, Selasa (20/6).

Dia berharap dua jamaah ormas Islam tersebut untuk fokus dalam menyempurnakan FDS selanjutnya. Nasib kebijakan sekolah seharian itu adalah ditunda sementara dan akan dinaikkan statusnya dari peraturan menteri menjadi peraturan presiden.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan