Jakarta, Aktual.co — Proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) atau pengembangan gas di laut dalam Selat Makassar yang diusung oleh PT Chevron Pacific Indonesia hingga saat ini masih terus berlanjut pada tahap negoisasi.

Kepala Divisi Pengendalian Program dan Anggaran SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan bahwa saat ini pihak Chevron masih mempersiapkan revisi penawaran.

“(Chevron) masih menyiapkan revisi dengan perkembangan yang baru ini, mungkin diharapkan ada biaya turun, mungkin diharapkan juga dengan asumsi harga yang mungkin berubah yah karena harga minyak juga kan turun,” kata Benny saat ditemui di komplek gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (4/3).

Sementara itu, terkait melonjaknya nilai investasi proyek yang semula sebesar USD6,9 miliar menjadi USD12 miliar itu, Benny mengaku tidak menutup kemungkinan angka tersebut akan bertambah dikarenakan pihak Chevron kabarnya akan menambah aktifitas pekerjaan.

“Nah itu, tergantung. Mungkin akan ada tambahan pekerjaan, karena dia (Chevron) mau nambah pekerjaan untuk memproduksikan cadangan yang ada di sekitar situ (selat makassar). Jadi ada kemungkinan nambah akibat tambahan aktifitas lagi, nah belum tahu pasti juga apakah biayanya akan nambah atau tidak yang jelas aktifitasnya nambah. Soal biayanya naik atau tidak itu memang sedang menunggu tender yah, karena kecenderungan harga sudah turun, akibat harga minyak turun maka harga barang-barang dan jasa juga turun,” terang dia.

Selain itu, kesepakatan lainnya adalah terkait hasil produksi. Benny menjelaskan, sejauh ini masih diketahui Chevron akan kembali mengajukan prosentase, 25 persen total produksi Proyek IDD dialokasikan untuk dalam negeri, sedangkan sisanya yang 75 persen untuk diekspor oleh pihak Chevron.

“Itu masuk di skenario perhitungan nanti, ada kalau diperhitungan pengembangan revisinya itu masuk di skema-skema perhitungan, kita biasa ada 75-25, ada juga kalau seandainya bisa lebih banyak untuk domestik,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka