Penyidik KPK Novel Baswedan saat tiba di RS Jakarta EYE Center (JEC), Jakarta, Selasa (11/4). Novel akan menjalani pengobatan mata akibat matanya disiram air keras oleh orang yang tidak dikenal di depan rumahnya. AKTUAL/Tino Oktaviano
Penyidik KPK Novel Baswedan saat tiba di RS Jakarta EYE Center (JEC), Jakarta, Selasa (11/4). Novel akan menjalani pengobatan mata akibat matanya disiram air keras oleh orang yang tidak dikenal di depan rumahnya. AKTUAL/Tino Oktaviano

Singapura, Aktual.com – Penyidik senior KPK Novel Baswedan mengaku tidak ditunjukkan oleh polisi mengenai sketsa pelaku terduga penyiraman air keras terhadap dirinya dalam pemeriksaan pada Senin (14/8).

“Sketsa tidak ditunjukkan kepada saya. Saya bisa memahami kenapa sketsa itu tidak diperlihatkan ke saya karena saya memang menyampaikan saya tidak pernah melihat pelaku sehingga sangat wajar sketsa tidak ditunjukkan ke saya,” kata Novel di Singapura, Selasa (15/8).

Terkait jenderal yang disebutkan, Novel mengaku hal itu memang perlu ditindaklanjuti. “Kedua soal nama jenderal yang saya sebut terkait dengan peristiwa teror itu, saya menyampaikan bahwa itu adalah konsumsi untuk tim gabungan pencari fakta.”

Novel memang pernah menyampaikan bahwa ada jenderal polisi yang berada di belakang teror terhadap dirinya, tapi belum membukanya ke publik ataupun ke penyidik kepolisian.

“Karena kalau saya sampaikan ke penyidik itu hanya membebani pekerjaan-pekerjaan mereka yang toh juga tidak akan membuat mereka menyelesaikan tugasnya dengan baik.”

Hingga lebih dari 120 hari pelaku penyerangan Novel Baswedan belum ditemukan meski kepolisian sudah memeriksa banyak saksi, membuat sketsa terduga pelaku hingga menahan sejumlah orang yang kemudian dilepaskan lagi.

Ant

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Wisnu