siswa bunuh guru terancam tidak lulus
siswa bunuh guru terancam tidak lulus

Surabaya, Aktual.com – Meninggalnya Seorang guru GTT (Honorer) SMAN 1 Torjun Sampang, Ahmad Budi Cahyono, yang dianiaya oleh muridnya sendiri menjadi perhatian serius bagi Dinas Pendidikan.

“Ini sangat disayangkan. Apalagi, korban itu guru yang baik. Kami harap ini kejadian yang pertama dan terakhir,” kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Saiful Rachman, Sabtu (3/2).

Saiful Rachman, menyerahkan sepenuhnya proses hukum pada pihak kepolisian. Namun, ia juga mengatakan pelajar yang bernama Holili itu, masih berstatus sebagai pelajar dan berhak mengikuti ujian UNBK maupun USBK.

Kendati demikian, syarat kelulusan siswa juga ditentukan oleh pihak sekolah melalui dewan guru, dan salah satu syaratnya adalan perilaku minimal mendapat nilai baik (B).

“Kalau ujiannya bagus, nilanya di atas rata-rata, tapi kalau perilaku tidak sampai nilai B, maka tidak luluslah dia,” lanjut Rachman.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua PGRI Jawa Timur, Icwan Sunardi, juga berharap agar pelaku bisa ditindak secara tegas meski masih berstatus pelajar. Sebab, dinilai sudah keterlaluan.

“Guru saja kalau mencubit siswa guna mendidik, malah dilaporkan dan diproses. Kalau kasus di Sampang ini malah fatal,” ujarnya singkat.

Seperti diketahui, gara gara menegur muridnya yang tidur, seorang guru di Sampang, meninggal dunia setelah dianiaya muridnya. Korban mengalami pendaran di bagian otak dan pecah pembulu darahnya.

Reporter: Ahmad H. Budiawan

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Ahmad H. Budiawan
Editor: Eka