Ditambahkan politisi dari Fraksi Golkar ini, jika manajemen sudah bagus maka kinerja keuangan akan melonjak dari sisi laba bersih maupun aset perusahaan yang terus mengalami pertumbuhan.

Sejauh ini kata Aroem, bahwa pembentukan holding BUMN yang sudah berjalan dengan baik baru Holding Pupuk Indonesia, meskipun belum sepenuhnya menunjukkan performa maksimal.

Untuk itu, ia mengapresiasi kebijakan Kementerian BUMN yang saat ini terus berusaha merealisasikan pembentukan holding pada enam sektor usaha, yaitu Holding Migas, Holding Pertambangan, Holding Perumahan, Holding Jalan Tol, Holding Jasa Keuangan dan Holding Pangan.

“Saya apresiasi setiap langkah pembentukan holding BUMN, karena di dalamnya pasti ada niat mulia untuk memperbaiki kinerja perusahaan milik negara,” kata Aroem.

Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah mengatakan pembentukan holding BUMN kepentingannya tidak hanya membuat BUMN besar secara buku, tapi secara operasional bisa efisien.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan