Jakarta, Aktual.com — “Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah SWT kepadamu.”

Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal merupakan dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal (kematian), rezeki pasti datang.

Jika Allah SWT dengan hikmah-Nya berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti dengan rahmat-Nya membuka jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.

Renungkanlah keadaan janin, makanan datang kepadanya, berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar.

Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rezeki itu, Allah SWT membuka untuknya dua jalan rezeki yang lain (yakni dua puting susu ibunya, red), dan Allah SWT mengalirkan untuknya di dua jalan itu.

Rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama, itulah rezeki susu murni yang lezat.

Lalu ketika masa menyusui habis, dan terputus dua jalan rezeki itu dengan sapihan, Allah SWT membuka empat jalan rezeki lain yang lebih sempurna dari yang sebelumnya; yaitu dua makanan dan dua minuman.

Dua makanan sama dengan dari hewan dan tumbuhan. Dan, dua minuman berasal dari air dan susu serta segala manfaat dan kelezatan yang ditambahkan kepadanya.

Lalu ketika seorang meninggal dunia, terputuslah empat jalan rezeki ini. Namun Allah subhanahu wa ta’ala membuka baginya -jika dia hamba yang beruntung- delapan jalan rezeki, itulah pintu-pintu Surga yang berjumlah delapan, dimana dia boleh masuk Surga dari mana saja dia kehendaki.

Dan, begitulah Rabb subhanahu wa ta’ala, Dia tidak menghalangi hamba-Nya untuk mendapatkan sesuatu. Kecuali, dia berikan sesuatu yang lebih afdhal dan lebih bermanfaat baginya.

Dan, itu tidak diberikan kepada selain orang Mukmin, karenanya Dia menghalanginya dari bagian yang rendahan dan murah. Dan, dia tidak rela hal tersebut untuknya, untuk memberinya bagian yang mulia dan berharga. (Sumber: Ibnul Qayyim).

Artikel ini ditulis oleh: