Jakarta, Aktual.com – Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Mulfachri Harahap mengatakan banyak janji kampanye Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Presiden 2014 yang belum terrealisir hingga saat ini.

Hal itu menanggapi kenaikan sejumlah harga kebutuhan masyarakat di 2017 yang berangsur naik, seperti pengurusan STNK dan BPKB, harga cabai, BBM, hingga pencabutan subsidi listrik bagi pelanggan 900 Va.

“Kalau kita lihat janji kampanye Jokowi luar biasa itu, dan itu yang menyebabkan dia dipilih sebagai Presiden kita, sekarang pertanyaannya seberapa banyak janji yang dia sampaikan pada saat kampanye itu sudah direalisir, saya kira belum banyak ya,” katanya, Kamis (5/1).

Mulfachri juga menanggapi tindakan represif dalam penegakan hukum dalam kasus dugaan makar seperti yang dilontarkan pihak kepolisian. Ia menegaskan jangan sampai kritik dan berpendapat menjadi kategori kejahatan.

“Kita ini cinta RI, ‎jangan kritik itu ditempatkan sebagai sebuah kejahatan, apalagi makar dan seterusnya, tapi lihatlah kritik itu sebagai sebuah alat untuk menolong pemerintah, untuk mengingatkan pemerintah bahwa ada persoalan mendasar yang harus segera ditangani oleh pemerintah,” jelasnya.

Wakil Ketua komisi III itu khawatir dengan sikap pemerintah yang sibuk dengan persepsinya sendiri bahwa ada kelompok yang akan menumbangkan pemerintah. Jika kondisi tersebut terus berlangsung, ia khawatir pekerjaan utama pemerintah akan terganggu.

Mufachri menyarankan pemerintah memanfaatkan fasilitas yang ada untuk bekerja maksimal demi kesejahteraan masyarakat.

“Ada sejumlah ahli, sejumlah menteri, dan seterusnya,‎ ya minta mereka bekerja secara maksimal dan minta mereka melihat akar persoalan kita pada hari ini, akar persoalan kita kesenjangan, pengangguran, inflasi yang tinggi dan seterusnya,” pungkasnya.

(Novrizal Sikumbang)

Artikel ini ditulis oleh: